Kanada Minta NATO Lacak Pergerakan China di Laut China Selatan

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 08:09 WIB
loading...
Kanada Minta NATO Lacak...
Kawasan Laut China Selatan yang jadi sengketa antara China dan beberapa negara Asia lainnya. Foto/REUTERS
A A A
OTTAWA - Menteri Pertahanan Kanada Harjit Sajjan meminta NATO untuk memantau aktivitas China di Laut China Selatan . Dia juga menuduh Beijing telah memainkan "diplomasi sandera" dengan menahan dua warga Kanada sebagai pembalasan atas penahanan kepala keuangan Huawei; Meng Wanzhou.

"Karena tindakan yang telah didemonstrasikan di Laut China Selatan jelas mengkhawatirkan," kata Sajjan menguaraikan alasan mengapa NATO harus melacak pergerakan China di perairan sengketa tersebut. (Baca: Media China Sentil Indonesia karena Menentang Klaim China di Laut China Selatan )

Sajjan membuat seruan itu saat berpartisipasi dalam diskusi panel berjudul "A Compass of Stability-NATO’s Ageless Utility", yang diselenggarakan oleh GLOBSEC Bratislava Forum yang berbasis di Ibu Kota Slovakia.

Sajjan, yang muncul dari Ottawa melalui tautan video, menyinggung penahanan dua warga Kanada oleh China, tindakan yang dia sebut sebagai "diplomasi sandera". Dua warga Kanada itu ditahan pihak Beijing setelah bos Huawei Meng Wanzhou ditangkap di Vancouver pada 2018.

“Jenis diplomasi sandera ini bukanlah apa yang dilakukan oleh negara-negara tatanan berbasis aturan yang baik. Jadi, jika Anda ingin menjadi bagian dari tatanan berbasis aturan global, kami harus memiliki prediktabilitas yang lebih besar," kata Sajjan, seperti dikutip Canadian Press, Jumat (9/10/2020). (Baca: Indonesia Lontarkan Peringatan Keras kepada China soal Laut China Selatan )

Selama diskusi yang dipandu lembaga think tank Slovakia GLOSBEC, Sajjan juga mengatakan bahwa tindakan Beijing menimbulkan pertanyaan tentang "ambisi sebenarnya" China.

"Ini adalah beberapa hal yang akan terus kami pantau, dan kami perlu memantau di NATO," katanya. "Ini bukan hanya tentang reaksioner terhadap suatu masalah. Ini tentang memastikan setiap negara di luar sana melihat kemauan kolektif dari apa yang NATO bawa ke meja, dan itulah pesan kuat pertahanan dan pencegahan."

Pernyataan Sajjan muncul di tengah hubungan yang terus memburuk antara Kanada dan China. Hubungan mulai memburuk setelah Wanzhou ditahan dalam kasus yang terkait dengan penipuan bank yang membuatnya diekstradisi ke AS. Hal itu menghasilkan respons tajam dari Beijing, termasuk penangkapan kedua warga Kanada dan hukuman mati terhadap warga Kanada yang lainnya. (Baca juga: Waswas Agresi China, AS Ancam Daratkan Kapal-kapal Amfibi ke Taiwan )

Kanada telah mengabaikan kemungkinan kesepakatan perdagangan bebas dengan China karena hubungan memburuk.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2576 seconds (0.1#10.140)