Inggris dan Prancis Akan Kirim 30.000 Pasukan ke Ukraina

Minggu, 23 Februari 2025 - 21:30 WIB
loading...
Inggris dan Prancis...
Inggris dan Prancis akan kirim pasukan ke Ukraina. Foto/X
A A A
MOSKOW - Inggris dan Prancis sedang menyusun rencana untuk mengerahkan hingga 30.000 "pasukan penjaga perdamaian" di Ukraina , tergantung pada apakah Moskow dan Kiev mencapai gencatan senjata.

Itu berdasarkan laporan The Wall Street Journal melaporkan pada Sabtu, mengutip pejabat Eropa yang tidak disebutkan namanya.

Namun, rencana itu bergantung pada upaya membujuk Presiden AS Donald Trump untuk berkomitmen pada peran militer Amerika yang terbatas, kata laporan itu. Sementara Washington telah mengesampingkan pengiriman pasukannya ke Ukraina, Inggris dan Prancis berharap AS setuju untuk memasok kontingen terbatas dengan dukungan penting, terutama dalam hal pertahanan udara, logistik, dan intelijen.

Pejabat Eropa yang diwawancarai oleh surat kabar tersebut menegaskan bahwa "tanpa dukungan Trump, rencana Eropa untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian menghadapi jalan yang sulit."

"Pasukan penenang" yang dibayangkan akan terutama terdiri dari pasukan Inggris dan Prancis, dan akan fokus pada pengamanan infrastruktur vital, kota, dan pelabuhan, daripada ditempatkan di sepanjang garis depan dengan Rusia.

Aspek lain dari peta jalan tersebut adalah penggunaan aktif pesawat nirawak dan satelit untuk memantau kepatuhan Rusia terhadap gencatan senjata yang potensial, lapor WSJ.

Baca Juga: Rusia Tetap Jadi Pemenang, Ukraina Kalah Memalukan

Laporan media sebelumnya mengatakan bahwa sementara Inggris dan Prancis telah lama menjadi pendukung pengerahan pasukan ke Ukraina, beberapa anggota UE lainnya enggan untuk secara serius mempertimbangkan gagasan tersebut.

Selain itu, Kiev juga skeptis. Mikhail Podoliak, seorang penasihat pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky, mengatakan pada hari Jumat bahwa pengerahan pasukan penjaga perdamaian asing "tampaknya tidak terlalu realistis untuk saat ini." Ia menyarankan agar para pendukung Kiev dari Barat meningkatkan anggaran pertahanan mereka.

Zelensky sebelumnya mengindikasikan bahwa Ukraina dapat meminta hingga 200.000 tentara Eropa untuk menjamin kesepakatan damai dengan Rusia, sementara laporan media Barat berpendapat bahwa mengumpulkan pasukan seperti itu akan menjadi tantangan serius bagi Barat.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dengan tegas menolak penempatan pasukan NATO di Ukraina sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima, dan Moskow telah menyatakan bahwa setiap kehadiran militer asing akan dianggap sebagai target yang sah.

Pada bulan November, Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) mengatakan bahwa Barat mungkin mencoba untuk "pada dasarnya menduduki Ukraina" dengan kedok penempatan pasukan penjaga perdamaian.

SVR mengklaim bahwa rencana tersebut dapat melibatkan penempatan hingga 100.000 tentara di Ukraina dan membagi negara itu menjadi empat zona pendudukan besar.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Zelensky Tantang Trump...
Zelensky Tantang Trump Kunjungi Ukraina: Datanglah, Lihat Kehancuran Invasi Rusia
Jadi Korban Keganasan...
Jadi Korban Keganasan S-400 Rusia, Pilot Jet Tempur F-16 Ukraina Pavlo Ivanov Dapat Gelar Pahlawan
Perang Gaza dan Ukraina...
Perang Gaza dan Ukraina Bukti PBB Gagal Jalankan Fungsinya, Masihkah Berharap pada PBB?
Perang Antariksa Bukan...
Perang Antariksa Bukan Isapan Jempol! NATO Khawatir Rusia Simpan Senjata Nuklir di Satelit
Perang Dunia III Akan...
Perang Dunia III Akan Terjadi? 27 Negara Sudah Sudah Memperingatkan 450 Juta Warganya untuk Bersiap
Rudal Balistik Iskander...
Rudal Balistik Iskander Rusia Hantam Ukraina Tewaskan 34 Orang
Untuk Pertama Kalinya,...
Untuk Pertama Kalinya, Rusia Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur F-16 Ukraina
China Segera Buka Jembatan...
China Segera Buka Jembatan Tertinggi di Dunia, Tingginya Hampir 2 Kali Menara Eiffel
Guru Ini Tetap Terima...
Guru Ini Tetap Terima Gaji Total Rp5,7 Miliar meski Tak Ngajar 19 Tahun, kok Bisa?
Rekomendasi
Menteri Pendidikan Filipina...
Menteri Pendidikan Filipina Kunjungi FKUI, Bahas Kerja Sama Regional Pendidikan dan Riset
Dokter Pemerkosa Pasien...
Dokter Pemerkosa Pasien RSHS Bisa Dihukum Kebiri, Veronica Tan: Patut Dipertimbangkan
Liliana Tanoesoedibjo...
Liliana Tanoesoedibjo Resmikan Program Air Bersih BWAP Miss Indonesia di Kampung Ciseke Banten
Berita Terkini
Presiden Prancis Akan...
Presiden Prancis Akan Akui Negara Palestina, Putra PM Israel: Persetan Denganmu!
1 jam yang lalu
Negara Ini Kembali Larang...
Negara Ini Kembali Larang Rakyatnya Kunjungi Israel, Marah atas Pembantaian di Gaza
1 jam yang lalu
Mantan PM Malaysia Abdullah...
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal Dunia
4 jam yang lalu
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
5 jam yang lalu
Hamas Akan Bebaskan...
Hamas Akan Bebaskan Seluruh Sandera Israel Jika Ada Jaminan Perang Gaza Berakhir
6 jam yang lalu
3 Anggota Keluarga Donald...
3 Anggota Keluarga Donald Trump yang Mendapat Untung Besar dari Kripto
7 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved