Presiden Guatemala Dinyatakan Positif Covid-19
loading...
A
A
A
GUATEMALA CITY - Presiden Guatemala Alejandro Giammattei mengatakan bahwa dirinya positif terinfeksi virus Corona baru ( Covid-19 ). Meski kepada stasiun radio lokal ia mengatakan dirinya merasa sehat,namun dalam pidato yang disiarkan televisi yang ditujukan kepada warga Guatemala Giammattei tampak agak terengah-engah.
“Gejala saya sangat ringan. Sampai sekarang badan saya pegal, kemarin lebih sakit dari hari ini, seperti flu parah,” kata Presiden.
"Saya tidak demam, saya sedikit batuk," imbuhnya.
“Saya sibuk bekerja dari rumah,” ujarnya seperti dilansir dari AP, Sabtu (19/9/2020).
Giammattei (64) menderita multiple sclerosis dan menggunakan tongkat untuk berjalan.(Baca juga: Pernikahan Jadi 'Superspreader' Covid-19, Kota di Italia Lockdown )
Kantor pers pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Giammattei akan mengisolasi dirinya dari semua aktivitas publik, sehingga semua komunikasi akan dilakukan dari jarak jauh.
Pengumuman itu datang pada hari yang sama ketika negara itu membuka kembali perbatasan dan penerbangan internasionalnya setelah penutupan selama enam bulan karena pandemi virus Corona.
Kementerian Kesehatan negara itu mengatakan bahwa orang asing yang ingin memasuki Guatemala harus menunjukkan tes PCR negatif yang diambil paling lama 72 jam sebelum masuk.
Tetapi tes tersebut tidak berlaku bagi warga Guatemala yang kembali ke negara mereka dan anak-anak di bawah 10 tahun. Semua yang masuk atau keluar harus memakai masker.
Guatemala menutup bandara dan perbatasannya dengan Meksiko, Belize, Honduras, dan El Salvador pada 16 Maret lalu. Negara berpenduduk 16 juta itu memiliki lebih dari 83.600 kasus virus Corona yang dikonfirmasi, dan 3.036 kematian.(Baca juga: Denmark Terapkan Pembatasan Baru untuk Cegah Peningkatan Covid-19 )
“Gejala saya sangat ringan. Sampai sekarang badan saya pegal, kemarin lebih sakit dari hari ini, seperti flu parah,” kata Presiden.
"Saya tidak demam, saya sedikit batuk," imbuhnya.
“Saya sibuk bekerja dari rumah,” ujarnya seperti dilansir dari AP, Sabtu (19/9/2020).
Giammattei (64) menderita multiple sclerosis dan menggunakan tongkat untuk berjalan.(Baca juga: Pernikahan Jadi 'Superspreader' Covid-19, Kota di Italia Lockdown )
Kantor pers pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Giammattei akan mengisolasi dirinya dari semua aktivitas publik, sehingga semua komunikasi akan dilakukan dari jarak jauh.
Pengumuman itu datang pada hari yang sama ketika negara itu membuka kembali perbatasan dan penerbangan internasionalnya setelah penutupan selama enam bulan karena pandemi virus Corona.
Kementerian Kesehatan negara itu mengatakan bahwa orang asing yang ingin memasuki Guatemala harus menunjukkan tes PCR negatif yang diambil paling lama 72 jam sebelum masuk.
Tetapi tes tersebut tidak berlaku bagi warga Guatemala yang kembali ke negara mereka dan anak-anak di bawah 10 tahun. Semua yang masuk atau keluar harus memakai masker.
Guatemala menutup bandara dan perbatasannya dengan Meksiko, Belize, Honduras, dan El Salvador pada 16 Maret lalu. Negara berpenduduk 16 juta itu memiliki lebih dari 83.600 kasus virus Corona yang dikonfirmasi, dan 3.036 kematian.(Baca juga: Denmark Terapkan Pembatasan Baru untuk Cegah Peningkatan Covid-19 )
(ber)