PM Pakistan Serukan Kebiri Kimiawi Bagi Pelaku Pemerkosaan

Rabu, 16 September 2020 - 20:16 WIB
loading...
PM Pakistan Serukan Kebiri Kimiawi Bagi Pelaku Pemerkosaan
PM Pakistan Imran Khan menyerukan kebiri kimiawi bagi pelaku pemerkosaan. Foto/Geo tv
A A A
ISLAMABAD - Perdana Menteri (PM) Pakistan , Imran Khan, menyerukan agar pemerkosa dan pengaiaya anak untuk dikebiri secara kimiawi. Hal itu diungkapkannya saat ditanya dalam sebuah wawancara tentang pemerkosaan yang menarik perhatian naional di Pakistan.

Khan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Hard Talk Pakistan di 92 News bahwa dia telah membahas kemungkinan hukuman bagi tersangka pelaku dengan menteri di kabinetnya.

"Saya pikir dia (pemerkosa) harus digantung di depan umum. Pemerkosa dan penganiaya anak harus digantung di depan umum. Anda juga tidak tahu statistik yang sebenarnya, karena kurang dilaporkan. Orang tidak melaporkannya karena takut atau malu, wanita malu, tidak ada yang mau memberi tahu," kata Khan seperti dikutip dari CNN, Rabu (16/9/2020).(Baca juga: Pria Pakistan Bunuh Kakak Perempuannya karena Nikah 6 Kali )

Namun, Khan mengatakan bahwa hukuman gantung di depan umum tidak akan diterima secara internasional dan dapat mempengaruhi hubungan perdagangan Pakistan dengan Uni Eropa. Dia malah menyarankan agar pemerkosa dan penganiaya anak menjalani pengebirian kimiawi, atau pembedahan dilakukan sehingga mereka tidak dapat melakukan apa pun di masa depan.

Kamis lalu, seorang wanita mengajukan pengaduan di Lahore, menuduh bahwa dia telah diperkosa beramai-ramai oleh dua pria setelah dia kehabisan bahan bakar dan mobilnya mogok.

Wanita itu telah menelepon meminta bantuan dan sedang menunggu polisi datang dengan membawa bahan bakar ketika dua pria memperkosa dan merampoknya, menurut petugas.

Polisi telah menangkap tiga pria, termasuk salah satu tersangka pemerkosa. Yang lainnya - yang digambarkan oleh polisi sebagai dalang kelompok itu - masih buron.(Baca juga: Pengacara Perempuan Pakistan Diculik dan Diperkosa 3 Pria Selama 4 Hari )

Kasus tersebut kini sedang diselidiki oleh Kepolisian Lahore.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1420 seconds (0.1#10.140)