Trump: AS Akan Balas Serangan Iran 1.000 Kali Lebih Dahsyat
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji bahwa setiap serangan oleh Iran akan dibalas 1.000 kali lebih dahsyat. Pernyataan itu dilontarkan Trump setelah muncul laporan Iran berencana membalas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani pada bulan Januari lalu.
"Setiap serangan oleh Iran, dalam bentuk apapun, terhadap Amerika Serikat akan bertemu dengan serangan terhadap Iran yang akan 1.000 kali lebih dahsyat!" cuit Trump setelah laporan dugaan rencana Iran untuk membunuh duta besar AS untuk Afrika Selatan seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (15/9/2020).
Sebuah laporan intelijen AS menyebut Iran merencanakan pembunuhan terhadap Duta Besar (dubes) Amerika untuk Afrika Selatan (Afsel) sebagai pembalasan atas kematian Mayor Jenderal Qassem Soleimani.
Laporan intelijen itu diungkap oleh Politico hari Minggu (13/9/2020), mengutip para pejabat Amerika yang melihat laporan tersebut. (Baca juga: Balas Dendam untuk Soleimani, Iran Disebut Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel )
Namun Iran dengan tegas membantah laporan tersebut. Teheran menggambarkan tuduhan itu sebagai bagian dari kampanye kontra-intelijen pemerintahan Donald Trump melawan Iran dan mengecam laporan Politico sebagai sesuatu yang telah diatur sesuai pesanan, bias, dan memiliki tujuan tertentu.
"Kami menyarankan para pejabat Amerika untuk berhenti menggunakan metode usang dan usang untuk propaganda anti-Iran di arena internasional," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzade. (Baca juga: Dituding Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel, Iran: Itu Fitnah! )
"Setiap serangan oleh Iran, dalam bentuk apapun, terhadap Amerika Serikat akan bertemu dengan serangan terhadap Iran yang akan 1.000 kali lebih dahsyat!" cuit Trump setelah laporan dugaan rencana Iran untuk membunuh duta besar AS untuk Afrika Selatan seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (15/9/2020).
Sebuah laporan intelijen AS menyebut Iran merencanakan pembunuhan terhadap Duta Besar (dubes) Amerika untuk Afrika Selatan (Afsel) sebagai pembalasan atas kematian Mayor Jenderal Qassem Soleimani.
Laporan intelijen itu diungkap oleh Politico hari Minggu (13/9/2020), mengutip para pejabat Amerika yang melihat laporan tersebut. (Baca juga: Balas Dendam untuk Soleimani, Iran Disebut Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel )
Namun Iran dengan tegas membantah laporan tersebut. Teheran menggambarkan tuduhan itu sebagai bagian dari kampanye kontra-intelijen pemerintahan Donald Trump melawan Iran dan mengecam laporan Politico sebagai sesuatu yang telah diatur sesuai pesanan, bias, dan memiliki tujuan tertentu.
"Kami menyarankan para pejabat Amerika untuk berhenti menggunakan metode usang dan usang untuk propaganda anti-Iran di arena internasional," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzade. (Baca juga: Dituding Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel, Iran: Itu Fitnah! )
(ber)