Tim Kampanye Biden dan Trump Jadi Target Hacker Tiga Negara
loading...
A
A
A
“Penting untuk disoroti bahwa tidak ada yang terlibat dalam memelihara atau mengoperasikan infrastruktur pemungutan suara dan tidak ada dampak yang teridentifikasi pada sistem pemilihan,” ungkap Krebs.(Baca juga: Tangkap Peretas Pengacau Pilpres, AS Janjikan Hadiah Rp146 Miliar )
Tim kampanye Biden dan Trump sama-sama mengatakan bahwa mereka mengetahui hal ini dan tidak terkejut karenanya.
Sekretaris Pers Kedutaan Besar Rusia Nikolay Lakhonin membantah tuduhan tersebut, mengatakan bahwa orang Amerika telah sibuk membicarakan apa yang disebut 'campur tangan' selama bertahun-tahun tanpa menyajikan apa yang dia gambarkan sebagai bukti faktual.
Sementara itu Alireza Miryousefi, juru bicara misi PBB Iran di New York, mengatakan tidak masuk akal untuk berpikir bahwa Iran akan melakukan peretasan.
Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa China tidak tertarik dengan pemilu AS dan tidak pernah ikut campur di dalamnya.
"AS adalah kerajaan peretas," katanya, pada jumpa pers harian di Beijing.
Tim kampanye Biden dan Trump sama-sama mengatakan bahwa mereka mengetahui hal ini dan tidak terkejut karenanya.
Sekretaris Pers Kedutaan Besar Rusia Nikolay Lakhonin membantah tuduhan tersebut, mengatakan bahwa orang Amerika telah sibuk membicarakan apa yang disebut 'campur tangan' selama bertahun-tahun tanpa menyajikan apa yang dia gambarkan sebagai bukti faktual.
Sementara itu Alireza Miryousefi, juru bicara misi PBB Iran di New York, mengatakan tidak masuk akal untuk berpikir bahwa Iran akan melakukan peretasan.
Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa China tidak tertarik dengan pemilu AS dan tidak pernah ikut campur di dalamnya.
"AS adalah kerajaan peretas," katanya, pada jumpa pers harian di Beijing.
(ber)