Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan 3 Hari
loading...
A
A
A
Berdasarkan strategi tersebut, Uni Eropa menyarankan rumah tangga menyimpan persediaan penting, termasuk makanan yang tidak mudah rusak, air minum dalam kemasan, senter, baterai, perlengkapan pertolongan pertama, dan dokumen penting.
Warga juga didorong memiliki akses ke radio gelombang pendek jika terjadi pemadaman listrik atau komunikasi.
Uni Eropa juga berencana membuat cadangan strategis sumber daya utama, termasuk pesawat pemadam kebakaran, transportasi medis, rumah sakit keliling, dan persediaan peralatan pelindung untuk insiden kimia, biologi, radiologi, dan nuklir.
"Ancaman yang dihadapi Eropa saat ini lebih kompleks dari sebelumnya, dan semuanya saling terkait," papar Lahbib.
“Dari perang di perbatasan hingga bencana iklim yang semakin sering terjadi, UE harus siap menghadapi hal-hal yang tidak terduga,” ungkap dia.
Inisiatif tersebut mencerminkan praktik yang telah lama berlaku di negara-negara seperti Finlandia dan Swedia, di mana persiapan pertahanan sipil dan panduan darurat lebih mapan.
Swedia, misalnya, baru-baru ini memperbarui buku pegangannya ‘Jika Krisis atau Perang Datang’ dengan skenario modern, termasuk cara menanggapi ancaman nuklir.
Rencana baru Komisi tersebut mencakup pembentukan pusat krisis tingkat UE untuk mengoordinasikan tanggapan lintas batas dan memastikan keberlanjutan layanan penting, mulai dari perawatan kesehatan hingga energi dan telekomunikasi.
Warga juga didorong memiliki akses ke radio gelombang pendek jika terjadi pemadaman listrik atau komunikasi.
Uni Eropa juga berencana membuat cadangan strategis sumber daya utama, termasuk pesawat pemadam kebakaran, transportasi medis, rumah sakit keliling, dan persediaan peralatan pelindung untuk insiden kimia, biologi, radiologi, dan nuklir.
"Ancaman yang dihadapi Eropa saat ini lebih kompleks dari sebelumnya, dan semuanya saling terkait," papar Lahbib.
“Dari perang di perbatasan hingga bencana iklim yang semakin sering terjadi, UE harus siap menghadapi hal-hal yang tidak terduga,” ungkap dia.
Inisiatif tersebut mencerminkan praktik yang telah lama berlaku di negara-negara seperti Finlandia dan Swedia, di mana persiapan pertahanan sipil dan panduan darurat lebih mapan.
Swedia, misalnya, baru-baru ini memperbarui buku pegangannya ‘Jika Krisis atau Perang Datang’ dengan skenario modern, termasuk cara menanggapi ancaman nuklir.
Rencana baru Komisi tersebut mencakup pembentukan pusat krisis tingkat UE untuk mengoordinasikan tanggapan lintas batas dan memastikan keberlanjutan layanan penting, mulai dari perawatan kesehatan hingga energi dan telekomunikasi.
(sya)
Lihat Juga :