2 Siswi Kembar Muslim Dipukuli Teman Sekalas di AS, Hijabnya Dilucuti dan Diejek

Senin, 24 Maret 2025 - 03:30 WIB
loading...
A A A
Insiden tersebut, yang terjadi selama Ramadan, bulan suci Islam, terjadi saat umat Muslim melaporkan jumlah bias anti-Arab dan Islamofobia yang mencapai rekor tertinggi di Amerika Serikat.

Council on American-Islamic Relations dalam laporan hak-hak sipil tahunannya yang dirilis minggu lalu mengatakan bahwa mereka menerima 8.658 pengaduan Islamofobia tahun lalu – jumlah tertinggi yang pernah dicatat oleh organisasi tersebut.

"Keluarga si kembar menghubungi CAIR satu hari setelah serangan di ruang ganti, yang menyebabkan keterlibatan lembaga nirlaba tersebut dalam situasi tersebut," kata Memon.

Meskipun Wali Kota Waterbury Paul Pernerewski mengatakan serangan di sekolah menengah tersebut merupakan "insiden yang terisolasi," CAIR mengatakan itu bukan pertama kalinya si kembar – yang berimigrasi bersama orang tua mereka ke AS dari Mesir tahun lalu – menghadapi perundungan dari teman sebaya mereka karena agama dan etnis mereka.

"Meskipun kedua bersaudara itu tidak fasih berbahasa Inggris, mereka mengonfirmasi bahwa dalam minggu-minggu menjelang insiden tersebut, para siswa—termasuk gadis-gadis yang diduga menyerang mereka—menggunakan istilah-istilah seperti 'Arab,' 'Muslim,' dan 'Hijab' sambil menertawakan dan membuat gerakan kepada mereka," tulis CAIR dalam surat kepada para pejabat pada tanggal 18 Maret.

Hanya beberapa hari sebelum serangan di ruang ganti, si kembar telah melaporkan ancaman oleh siswa yang sama yang telah didakwa dalam serangan tersebut, menurut CAIR.

Siswa itu diduga "menyeretkan jarinya di lehernya sebagai tanda kematian," kata CAIR dalam surat kepada para pejabat kota. Sekolah Umum Waterbury mengatakan gerakan itu dilakukan pada tanggal 3 Maret setelah perkelahian.

Ketika ditanya tentang insiden sebelumnya di antara para siswa, pengawas Sekolah Umum Waterbury mengatakan ada insiden pada tanggal 28 Februari yang "berasal dari kesalahpahaman bahwa si kembar berbicara tentang pelaku di kelas, yang dianggap tidak benar."

"Guru segera memediasi antara para siswa dan menawarkan dukungan lebih lanjut, yang ditolak oleh semua siswa," pengawas Schwartz mengatakan kepada CNN dalam sebuah pernyataan email.

Schwartz mengatakan konflik pada tanggal 28 Februari "tidak akan memenuhi ambang batas" perundungan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Misi Kemanusiaan TNI...
Misi Kemanusiaan TNI ke Myanmar, Helikopter Super Puma hingga Kapal Rumah Sakit Dikerahkan
Lautan Pertama di Bumi...
Lautan Pertama di Bumi yang Tidak Berwarna Biru Ditemukan
BSI Ingatkan Nasabah...
BSI Ingatkan Nasabah Waspada Penipuan Bermodus Social Engineering
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
2 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
5 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
6 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
6 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
7 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
8 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved