Trump Rilis 80.000 Halaman Berkas Terkait Pembunuhan John F Kennedy

Rabu, 19 Maret 2025 - 20:20 WIB
loading...
Trump Rilis 80.000 Halaman...
Presiden AS Donald Trump merilis 80.000 halaman berkas terkait pembunuhan John F Kennedy. Foto/X/@JohnKenny743911
A A A
WASHINGTON - Arsip Nasional AS merilis sekitar 80.000 halaman catatan yang telah dideklasifikasi pada Selasa malam terkait pembunuhan Presiden John F. Kennedy (JFK) tahun 1963 menyusul perintah eksekutif dari Presiden Donald Trump.

Dokumen-dokumen tersebut, yang telah diunggah ke portal yang dikelola oleh Arsip Nasional, merupakan bagian dari upaya yang telah lama ditunggu-tunggu untuk mengungkapkan semua catatan pemerintah terkait pembunuhan tersebut. Perintah eksekutif Trump, yang ditandatangani pada 23 Januari, mengarahkan rilis penuh berkas yang tersisa, dengan menyebutnya sebagai masalah kepentingan publik.

"Rilisan ini terdiri dari sekitar 80.000 halaman catatan yang sebelumnya dirahasiakan yang akan diterbitkan tanpa penyuntingan," kata Kantor Direktur Intelijen Nasional dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu.

Namun, ditambahkan bahwa catatan tertentu yang dirahasiakan di bawah segel pengadilan atau untuk kerahasiaan juri agung tetap dirahasiakan.

Undang-undang tahun 1992 memerintahkan rilis semua berkas yang berkaitan dengan pembunuhan JFK paling lambat 26 Oktober 2017 tetapi mengizinkan presiden untuk mencegah penyebarannya ke publik jika mereka menyatakan bahwa merilisnya akan menciptakan "kerugian yang dapat diidentifikasi pada pertahanan militer, operasi intelijen, penegakan hukum, atau pelaksanaan hubungan luar negeri" yang lebih besar daripada kepentingan publik.

Baca Juga: Gencatan Senjata Versi Trump Jadi Pertaruhan Besar Putin

Trump dalam masa jabatan pertamanya dan kemudian Presiden Joe Biden selama masa jabatannya secara konsisten menunda rilisnya.

"Mereka telah menunggu itu selama beberapa dekade. Dan saya katakan selama kampanye saya akan merilisnya, dan saya orang yang menepati janji," kata Trump kepada wartawan pada hari Senin.

"Anda membaca banyak hal. Saya tidak yakin kami akan menyunting apa pun. Saya katakan, 'jangan disunting. Anda tidak bisa menyunting,'" imbuhnya.

Tidak jelas dokumen mana, jika ada, yang sebelumnya telah dirilis dalam beberapa bentuk atau yang sama sekali baru bagi publik.

"Kumpulan catatan yang kami tinjau, sebagian besar telah dirilis — beberapa di antaranya dirahasiakan secara keseluruhan atau sebagian — jika itu yang sedang kita bicarakan, maka tidak ada bukti kuat," kata Tom Samulok, mantan wakil direktur Badan Peninjauan Catatan Pembunuhan, kepada CNN.

Beberapa analis yang mempelajari pembunuhan JFK mengatakan kepada media AS bahwa dokumen baru tersebut tidak mungkin mengungkapkan sesuatu yang inovatif.

FBI baru-baru ini menemukan 2.400 catatan yang sebelumnya tidak diungkapkan terkait dengan pembunuhan tersebut yang ditemukan dalam 14.000 halaman dokumen selama peninjauan yang dipicu oleh perintah eksekutif Presiden Trump pada bulan Januari untuk merilis semua berkas pembunuhan JFK.

Catatan tersebut, yang tidak diserahkan kepada Dewan Peninjauan Catatan Pembunuhan JFK atau Arsip Nasional, mungkin berisi rincian penting tentang penyelidikan yang dirahasiakan selama puluhan tahun.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
6 Hal Bikin Penasaran...
6 Hal Bikin Penasaran dari F-47 Amerika, Pengganti Jet Tempur Siluman F-22 Raptor
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata dengan Ukraina
Jadi Transgender, Anak...
Jadi Transgender, Anak Miliarder Elon Musk Luapkan Kemarahan pada Ayahnya dan Trump
AS Bikin Pesawat Tempur...
AS Bikin Pesawat Tempur Canggih Baru F-47, Selamat Tinggal Jet Siluman F-22 Raptor
Houthi Terus Melawan,...
Houthi Terus Melawan, AS Akan Kerahkan Kapal Induk Nuklir Kedua
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
Gedung Putih Tuding...
Gedung Putih Tuding Biden Penyebab Krisis Telur Mahal di AS
Pemimpin Tertinggi Ali...
Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei: AS akan Dapat Tamparan Keras jika Serang Iran
Mereka yang Menolak...
Mereka yang Menolak Lupa Jadi Korban Tes Bom Nuklir AS dan Inggris...
Rekomendasi
Dosen MNC University...
Dosen MNC University Paparkan Strategi Digitalisasi Wisata dalam Webinar Lentera Kementerian Desa
Sinopsis Sinetron Mencintaimu...
Sinopsis Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi, Sabtu 22 Maret 2025: Aliya Diciduk Polisi
Mudik Antiboncos! Komdigi...
Mudik Antiboncos! Komdigi Bagi-bagi Diskon Paket Data 50%, Sinyal Ngebut, Dompet Aman!
Berita Terkini
PM Negara NATO: Merampas...
PM Negara NATO: Merampas Aset Rusia yang Dibekukan Adalah Tindakan Perang
4 menit yang lalu
Viral, Guru Sekolah...
Viral, Guru Sekolah Katolik Ini Diskors setelah Ketahuan Nyambi Jadi Model Dewasa
43 menit yang lalu
6 Hal Bikin Penasaran...
6 Hal Bikin Penasaran dari F-47 Amerika, Pengganti Jet Tempur Siluman F-22 Raptor
1 jam yang lalu
Kebakaran Besar Bikin...
Kebakaran Besar Bikin Bandara Heathrow Inggris Tutup, Jadwal Penerbangan Global Kacau
2 jam yang lalu
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata dengan Ukraina
3 jam yang lalu
Jadi Transgender, Anak...
Jadi Transgender, Anak Miliarder Elon Musk Luapkan Kemarahan pada Ayahnya dan Trump
4 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved