5 Alasan Presiden Ekuador Minta Bantuan Tentara AS, Eropa dan Brasil untuk Perang Melawan Kartel Narkoba
loading...
A
A
A
Noboa telah memerintahkan kementerian luar negeri untuk mencari perjanjian kerja sama dengan "negara-negara sekutu" untuk mendukung polisi dan tentara Ekuador, dan juga mencari persetujuan parlemen untuk mengubah konstitusi guna mengizinkan pangkalan militer asing di Ekuador lagi.
Selain perubahan konstitusi, negara-negara lain juga harus bersedia menawarkan hal ini. Menempatkan tentara di luar negeri bisa berisiko dan mahal, tetapi ada beberapa preseden untuk itu. AS memiliki pangkalan militer untuk operasi antinarkotika di Ekuador hingga 2009, sebelum operasi ini dilarang oleh mantan Presiden Rafael Correa.
Prince mendirikan perusahaan militer swasta Blackwater yang telah menyediakan layanan keamanan bagi pemerintah AS tetapi juga terlibat dalam kontroversi. Ia menjual perusahaan tersebut pada tahun 2010.
Empat kontraktor Blackwater dihukum dan dipenjara karena membunuh 14 warga Irak di Lapangan Nisour, Baghdad, pada tahun 2007 dan kemudian diampuni oleh Trump pada tahun 2020.
Apakah Presiden Noboa ingin Prince membawa tentara bayaran ke negara tersebut?
"Tidak harus tentara bayaran," katanya. "Kita berbicara tentang angkatan bersenjata. Pasukan khusus AS, Eropa, Brasil. Ini bisa menjadi bantuan besar bagi kita."
Sementara beberapa pihak mendukung langkah tersebut, beberapa warga Ekuador mengutip catatan masa lalu Prince dan mengkhawatirkan pelanggaran hak asasi manusia di negara tersebut.
Ketika ditanya tentang beberapa kontroversi masa lalu Erik Prince, Noboa mengatakan hukum Ekuador harus dihormati dan peperangan harus dilakukan secara legal. Namun, ia menambahkan, kartel telah "melanggar setiap hak asasi manusia yang mungkin selama lima tahun terakhir". "Mereka telah memutilasi orang. Mereka telah memperkosa ribuan wanita. Mereka telah memperdagangkan organ tubuh manusia. Mereka telah memperdagangkan emas ilegal. Dan memindahkan lebih dari 1.000 ton kokain setahun."
Selain perubahan konstitusi, negara-negara lain juga harus bersedia menawarkan hal ini. Menempatkan tentara di luar negeri bisa berisiko dan mahal, tetapi ada beberapa preseden untuk itu. AS memiliki pangkalan militer untuk operasi antinarkotika di Ekuador hingga 2009, sebelum operasi ini dilarang oleh mantan Presiden Rafael Correa.
5. Tentara Bayaran Juga Bisa Jadi Solusi
Mengenai aliansi dengan sekutu Trump, Erik Prince, yang diumumkannya beberapa hari lalu, ia berkata: "Kita sedang berperang dalam perang gerilya perkotaan yang tidak konvensional. Ia memiliki pengalaman. Ia menjadi penasihat angkatan bersenjata dan polisi kita."Prince mendirikan perusahaan militer swasta Blackwater yang telah menyediakan layanan keamanan bagi pemerintah AS tetapi juga terlibat dalam kontroversi. Ia menjual perusahaan tersebut pada tahun 2010.
Empat kontraktor Blackwater dihukum dan dipenjara karena membunuh 14 warga Irak di Lapangan Nisour, Baghdad, pada tahun 2007 dan kemudian diampuni oleh Trump pada tahun 2020.
Apakah Presiden Noboa ingin Prince membawa tentara bayaran ke negara tersebut?
"Tidak harus tentara bayaran," katanya. "Kita berbicara tentang angkatan bersenjata. Pasukan khusus AS, Eropa, Brasil. Ini bisa menjadi bantuan besar bagi kita."
Sementara beberapa pihak mendukung langkah tersebut, beberapa warga Ekuador mengutip catatan masa lalu Prince dan mengkhawatirkan pelanggaran hak asasi manusia di negara tersebut.
Ketika ditanya tentang beberapa kontroversi masa lalu Erik Prince, Noboa mengatakan hukum Ekuador harus dihormati dan peperangan harus dilakukan secara legal. Namun, ia menambahkan, kartel telah "melanggar setiap hak asasi manusia yang mungkin selama lima tahun terakhir". "Mereka telah memutilasi orang. Mereka telah memperkosa ribuan wanita. Mereka telah memperdagangkan organ tubuh manusia. Mereka telah memperdagangkan emas ilegal. Dan memindahkan lebih dari 1.000 ton kokain setahun."
(ahm)
Lihat Juga :