Trump Makin Simpati pada Rusia, Eropa Galau Andalkan Senjata Nuklir Siapa?
loading...
A
A
A
Inggris dapat memutuskan kapan dan apakah akan menggunakannya, tetapi ia membutuhkan dukungan teknis dan logistik dari AS untuk dapat mengoperasikannya.
Lukasz Kulesa, direktur proliferasi dan kebijakan nuklir di Royal United Services Institute (RUSI), mengatakan tantangan akan muncul bagi Inggris jika kerja sama nuklirnya dengan AS berakhir.
Para pakar mengatakan Australia harus mengantisipasi Washington bersikap "skeptis" terhadap aliansi berbagi intelijen penting Five Eyes dan mengatakan aliansi AUKUS mungkin juga dalam masalah.
"Itu akan menyebabkan masalah serius dalam perspektif jangka menengah hingga panjang, terutama dalam hal akses rudal balistik, yang merupakan tempat ketergantungan besar," kata Kulesa kepada ABC, Senin (17/3/2025).
"Tetapi beralih ke program yang sepenuhnya berdaulat, atau jenis kerja sama internasional lainnya, akan mahal dan sangat memakan waktu," ujarnya.
Mantan menteri luar negeri Inggris Sir David Manning telah memimpin seruan agar Inggris mengakhiri kerja sama nuklirnya dengan AS.
"Sangat penting bagi Inggris dan Prancis untuk bekerja sama lebih erat karena jika keandalan Amerika dipertanyakan, maka Eropa bisa jadi tidak berdaya menghadapi agresi Rusia," kata Sir David.
"Kontribusi Amerika sekarang harus diragukan, bukan hari ini atau besok, tetapi selama beberapa tahun ke depan dan tentu saja karena Trump dan orang-orang seperti dia memegang kendali di Washington," paparnya.
Pergeseran baru-baru ini dalam kemitraan trans-Atlantik telah memaksa Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk memulai kembali diskusi tentang pembagian persenjataan nuklirnya dengan sekutu-sekutunya di Eropa.
"Masa depan Eropa tidak perlu diputuskan di Washington atau Moskow," kata Macron.
Lukasz Kulesa, direktur proliferasi dan kebijakan nuklir di Royal United Services Institute (RUSI), mengatakan tantangan akan muncul bagi Inggris jika kerja sama nuklirnya dengan AS berakhir.
Nasib Five Eyes dan AUKUS Juga Terancam
Para pakar mengatakan Australia harus mengantisipasi Washington bersikap "skeptis" terhadap aliansi berbagi intelijen penting Five Eyes dan mengatakan aliansi AUKUS mungkin juga dalam masalah.
"Itu akan menyebabkan masalah serius dalam perspektif jangka menengah hingga panjang, terutama dalam hal akses rudal balistik, yang merupakan tempat ketergantungan besar," kata Kulesa kepada ABC, Senin (17/3/2025).
"Tetapi beralih ke program yang sepenuhnya berdaulat, atau jenis kerja sama internasional lainnya, akan mahal dan sangat memakan waktu," ujarnya.
Mantan menteri luar negeri Inggris Sir David Manning telah memimpin seruan agar Inggris mengakhiri kerja sama nuklirnya dengan AS.
"Sangat penting bagi Inggris dan Prancis untuk bekerja sama lebih erat karena jika keandalan Amerika dipertanyakan, maka Eropa bisa jadi tidak berdaya menghadapi agresi Rusia," kata Sir David.
"Kontribusi Amerika sekarang harus diragukan, bukan hari ini atau besok, tetapi selama beberapa tahun ke depan dan tentu saja karena Trump dan orang-orang seperti dia memegang kendali di Washington," paparnya.
Pergeseran baru-baru ini dalam kemitraan trans-Atlantik telah memaksa Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk memulai kembali diskusi tentang pembagian persenjataan nuklirnya dengan sekutu-sekutunya di Eropa.
"Masa depan Eropa tidak perlu diputuskan di Washington atau Moskow," kata Macron.
Lihat Juga :