DeepSeek China Hadapi Reaksi Keras, Banyak Negara Terapkan Larangan
loading...
A
A
A
6. Taiwan
Pada awal Februari, Taiwan secara resmi melarang semua departemen pemerintah menggunakan layanan kecerdasan buatan DeepSeek karena masalah keamanan. Keputusan tersebut mengikuti panduan sebelumnya dari kementerian digital Taiwan, yang telah menyarankan agar tidak menggunakan DeepSeek tanpa secara tegas melarangnya. Pihak berwenang khawatir tentang potensi penyensoran dan risiko data ditransfer ke China.Tanggapan China
China mengkritik pembatasan global yang semakin meningkat, menganggapnya sebagai langkah bermotif politik yang dirancang untuk mengekang kemajuan teknologi mereka.
Pemerintah China telah menuduh negara-negara Barat secara tidak adil menargetkan sektor AI-nya dan menghambat persaingan dalam industri tersebut.
Para pejabat China menyatakan bahwa DeepSeek beroperasi dalam pedoman etika dan mematuhi kebijakan moderasi konten yang ketat.
Regulasi AI
Kontroversi seputar DeepSeek telah menghidupkan kembali perdebatan global tentang tata kelola dan regulasi AI. Beberapa hal penting yang dapat diambil dari perselisihan yang sedang berlangsung ini meliputi:
Perlunya standar AI global: Meningkatnya model AI yang sarat misinformasi menyoroti perlunya menetapkan pedoman universal untuk mengatur konten yang dihasilkan AI.
Pertempuran teknologi geopolitik: Kontroversi DeepSeek merupakan bagian dari pertikaian yang lebih luas antara China dan negara-negara Barat atas supremasi teknologi.
Menyeimbangkan inovasi dan keamanan: Meski AI berpotensi merevolusi industri, negara-negara dunia harus mencapai keseimbangan antara mendorong inovasi serta mencegah penyebaran misinformasi yang berbahaya.
Seiring dengan semakin banyaknya negara yang melarang atau membatasi DeepSeek, lanskap AI global memasuki fase kritis, di mana regulasi dan pertimbangan etika menjadi hal terpenting.
Kasus DeepSeek menjadi preseden tentang bagaimana dunia menangani kecerdasan buatan, misinformasi, dan persaingan AI di kancah global.
Lihat Juga :