Pernah Mempertaruhkan Nyawa untuk SBS dan SAS, 2.000 Mantan Tentara Afghan Tidak Dapat Suaka ke Inggris

Senin, 17 Februari 2025 - 15:23 WIB
loading...
A A A
Bukti baru yang muncul minggu lalu di pengadilan juga menunjukkan bahwa Kementerian Pertahanan tampaknya telah menolak mentah-mentah beberapa pelamar yang bertugas dengan Pasukan Khusus Inggris di Afghanistan setelah tahun 2014 - ketika angkatan bersenjata konvensional Inggris meninggalkan provinsi Helmand - bahkan tanpa merujuk mereka ke markas besar Pasukan Khusus Inggris untuk mendapatkan sponsor.

Kementerian Pertahanan belum menjelaskan alasan di balik kebijakan tersebut, yang dirahasiakan dari para pelamar. Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa setelah tahun 2014 peran Inggris "berubah dari operasi tempur menjadi pelatihan, pemberian nasihat, dan bantuan utama bagi CF 333, yang berada di bawah komando Kementerian Dalam Negeri Afghanistan".

Namun, para perwira yang bertugas dengan Pasukan Khusus Inggris mengatakan kepada BBC bahwa Triples terus mendukung operasi yang dipimpin Inggris setelah tahun 2014.

"Mengatakan bahwa Triples tidak mendukung operasi Pasukan Khusus Inggris setelah tahun 2014 sama sekali tidak benar," kata mantan perwira yang bertugas dengan UKSF.

"Kami memiliki satu skuadron CF 333. Kami bekerja sama dengan erat. Ini adalah target NATO, operasi yang direncanakan Inggris," katanya.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Inilah 4 Negara NATO...
Inilah 4 Negara NATO yang Pro Israel, Siapa Saja Itu?
Raja Charles Dirawat...
Raja Charles Dirawat di Rumah Sakit akibat Efek Samping Perawatan Kanker
Bagaimana Iran Kehilangan...
Bagaimana Iran Kehilangan Bahrain?
Kebakaran Besar Bikin...
Kebakaran Besar Bikin Bandara Heathrow Inggris Tutup, Jadwal Penerbangan Global Kacau
Mereka yang Menolak...
Mereka yang Menolak Lupa Jadi Korban Tes Bom Nuklir AS dan Inggris...
5 Negara Eropa Musuh...
5 Negara Eropa Musuh Bebuyutan Rusia, Nomor 3 dan Terakhir Pemilik Hulu Ledak Nuklir
Cucu Pendiri Israel...
Cucu Pendiri Israel Winston Churchill Desak Inggris Akui Negara Palestina
Kemlu RI : Belum Ada...
Kemlu RI : Belum Ada Informasi WNI Jadi Korban Gempa Myanmar
Profil Paetongtarn Shinawatra,...
Profil Paetongtarn Shinawatra, PM Thailand yang Pernah Jadi Pelayan Restoran
Rekomendasi
PLN IP Operasikan 371...
PLN IP Operasikan 371 Mesin Pembangkit Penuhi Kebutuhan Listrik Lebaran
Arus Mudik Malam Ini,...
Arus Mudik Malam Ini, 40.000 Kendaraan Keluar dari Gerbang Tol Kalikangkung Semarang
Its Family Time! Lebaran...
It's Family Time! Lebaran Anti Sepi karena Ada Animasi Seru yang Siap Temani di Big Movies Platinum Family GTV!
Berita Terkini
4.500 Orang Diamputasi...
4.500 Orang Diamputasi di Gaza, Termasuk 800 Anak-anak dan 540 Wanita
4 jam yang lalu
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
6 jam yang lalu
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
8 jam yang lalu
Gedung 30 Lantai Roboh...
Gedung 30 Lantai Roboh Akibat Gempa di Bangkok, Pekerja Ungkap Cerita Mengerikan Lolos dari Maut
9 jam yang lalu
Gempa Besar 7,7 SR,...
Gempa Besar 7,7 SR, Gedung Pencakar Langit di Bangkok Roboh
9 jam yang lalu
Gempa Besar, Listrik...
Gempa Besar, Listrik dan Internet Padam di Myanmar, Situasi Mulai Membaik di Thailand
9 jam yang lalu
Infografis
Jerman Kehabisan Senjata...
Jerman Kehabisan Senjata untuk Dipasok ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved