Pernah Mempertaruhkan Nyawa untuk SBS dan SAS, 2.000 Mantan Tentara Afghan Tidak Dapat Suaka ke Inggris

Senin, 17 Februari 2025 - 15:23 WIB
loading...
A A A
BacaJuga: Erdogan Galang Kekuatan Lawan Pencaplokan Gaza

Konfirmasi lebih dari 2.000 penolakan muncul dalam sidang pengadilan awal bulan ini selama tantangan hukum yang diajukan oleh mantan anggota Triples. Pengacara MoD mengajukan perintah pembatasan yang untuk sementara waktu mencegah BBC melaporkan bagian-bagian yang relevan dari proses tersebut, sebelum menarik permohonan mereka minggu lalu karena tantangan.

Dokumen yang diungkapkan di pengadilan juga menunjukkan bahwa pada saat yang sama Kementerian Pertahanan menyangkal adanya veto, Kementerian Pertahanan sudah tahu bahwa setiap keputusan penolakan yang dibuat oleh Pasukan Khusus Inggris berpotensi tidak masuk akal dan harus ditinjau secara independen.

Anggota Parlemen Mike Martin, anggota komite pertahanan terpilih dan mantan perwira Angkatan Darat Inggris yang bertugas di Afghanistan, mengatakan kepada BBC bahwa penolakan tersebut "sangat memprihatinkan".

"Ada kesan bahwa Pasukan Khusus Inggris memblokir aplikasi pasukan khusus Afghanistan karena mereka adalah saksi atas dugaan kejahatan perang Inggris yang saat ini sedang diselidiki dalam penyelidikan Afghanistan," kata Martin, dilansir BBC.

"Jika Kementerian Pertahanan tidak dapat memberikan penjelasan apa pun, maka masalah tersebut harus dimasukkan dalam penyelidikan," tambahnya.

Johnny Mercer, mantan anggota parlemen Konservatif untuk Plymouth Moor View, yang bertugas bersama SBS di Afghanistan, bersaksi kepada penyelidikan Afghanistan bahwa ia telah berbicara dengan mantan anggota Triples dan mendengar tuduhan "mengerikan" tentang pembunuhan oleh Pasukan Khusus Inggris.

Mercer mengatakan "sangat jelas bagi saya bahwa ada kumpulan bukti yang ada dalam komunitas Afghanistan yang sekarang berada di Inggris yang seharusnya berkontribusi pada Penyelidikan ini".

Kementerian Pertahanan memulai peninjauan tahun lalu terhadap semua 2.022 aplikasi pemukiman kembali yang dirujuk dan ditolak oleh Pasukan Khusus Inggris. Semua berisi apa yang dianggap oleh pekerja kasus Kementerian Pertahanan pada skema pemukiman kembali sebagai bukti "kredibel" tentang layanan dengan unit Triples.

Pemerintah mengatakan pada saat itu bahwa peninjauan akan memakan waktu 12 minggu, tetapi lebih dari setahun kemudian belum selesai. Beberapa penolakan telah dibatalkan, yang memungkinkan mantan anggota Triples untuk datang ke Inggris. Namun Kementerian Pertahanan menolak memberi tahu pasukan komando Afghanistan apakah mereka termasuk dalam cakupan peninjauan atau apakah penolakan mereka dikabulkan, kecuali mereka menulis surat kepada Kementerian Pertahanan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Inilah 4 Negara NATO...
Inilah 4 Negara NATO yang Pro Israel, Siapa Saja Itu?
Raja Charles Dirawat...
Raja Charles Dirawat di Rumah Sakit akibat Efek Samping Perawatan Kanker
Bagaimana Iran Kehilangan...
Bagaimana Iran Kehilangan Bahrain?
Kebakaran Besar Bikin...
Kebakaran Besar Bikin Bandara Heathrow Inggris Tutup, Jadwal Penerbangan Global Kacau
Mereka yang Menolak...
Mereka yang Menolak Lupa Jadi Korban Tes Bom Nuklir AS dan Inggris...
5 Negara Eropa Musuh...
5 Negara Eropa Musuh Bebuyutan Rusia, Nomor 3 dan Terakhir Pemilik Hulu Ledak Nuklir
Cucu Pendiri Israel...
Cucu Pendiri Israel Winston Churchill Desak Inggris Akui Negara Palestina
Kemlu RI : Belum Ada...
Kemlu RI : Belum Ada Informasi WNI Jadi Korban Gempa Myanmar
Profil Paetongtarn Shinawatra,...
Profil Paetongtarn Shinawatra, PM Thailand yang Pernah Jadi Pelayan Restoran
Rekomendasi
Its Family Time! Seharian...
It's Family Time! Seharian Keliling Rumah Tetangga, Sampai Rumah Waktunya Nonton Film-film Keren di Big Movies Platinum GTV!
PLN IP Operasikan 371...
PLN IP Operasikan 371 Mesin Pembangkit Penuhi Kebutuhan Listrik Lebaran
Karier Mantan Panglima...
Karier Mantan Panglima TNI Yudo Margono Setelah Pensiun, Pernah Berencana Jadi Petani
Berita Terkini
4.500 Orang Diamputasi...
4.500 Orang Diamputasi di Gaza, Termasuk 800 Anak-anak dan 540 Wanita
3 jam yang lalu
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
5 jam yang lalu
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
7 jam yang lalu
Gedung 30 Lantai Roboh...
Gedung 30 Lantai Roboh Akibat Gempa di Bangkok, Pekerja Ungkap Cerita Mengerikan Lolos dari Maut
8 jam yang lalu
Gempa Besar 7,7 SR,...
Gempa Besar 7,7 SR, Gedung Pencakar Langit di Bangkok Roboh
8 jam yang lalu
Gempa Besar, Listrik...
Gempa Besar, Listrik dan Internet Padam di Myanmar, Situasi Mulai Membaik di Thailand
9 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved