Kapal Induk Nuklir AS Tinggalkan Timur Tengah dan Dekati Indonesia, Ada Apa?

Selasa, 26 November 2024 - 15:44 WIB
loading...
Kapal Induk Nuklir AS...
Kapal induk bertenaga nuklir USS Abraham Lincoln dengan banyak jet tempur di atasnya muncul di Port Klang, Malaysia. Foto/Mass Communication Specialist 2nd Class Kassandra Alanis/US Navy
A A A
JAKARTA - Kapal induk bertenaga nuklir USS Abraham Lincoln milik Amerika Serikat (AS) telah meninggalkan Timur Tengah. Bersama beberapa kapal perang, ia terlihat di dekat wilayah Indonesia pada akhir pekan lalu.

Menurut peta pelacakan yang dipaparkan Newsweek, Selasa (26/11/2024), USS Abraham Lincoln tiba di Port Klang di pantai barat Malaysia untuk kunjungan terjadwal sejak pekan lalu. Pelabuhan tersebut menghadap Selat Malaka, yang menghubungkan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Sementara itu, tiga kapal perusak pengawal bagian dari Kelompok Serang Kapal Induk USS Abraham Lincoln mengunjungi dua negara lain di kawasan tersebut.



USS Frank E Petersen Jr melakukan kunjungan pelabuhan ke Singapura sementara USS Spruance dan USS Michael Murphy tiba di Thailand.

Angkatan Laut AS mengatakan kelompok serang kapal induk menunjukkan fleksibilitasnya yang melekat dengan mengunjungi tiga negara di kawasan tersebut secara bersamaan.

Sisa kelompok tersebut, kapal perusak USS O'Kane dan USS Stockdale, tetap ditempatkan di Timur Tengah untuk operasi keamanan maritim.

Pentagon memerintahkan USS Abraham Lincoln untuk meninggalkan Timur Tengah setelah pengerahannya di tengah ketegangan antara Israel dan Iran. Selama beroperasi di Timur Tengah, kala induk tersebut telah menjadi target serangan rudal dan drone kelompok Houthi Yaman.

Kelompok serang kapal induk tersebut telah beroperasi di Timur Tengah sejak akhir Agustus, ketika militer AS memindahkannya dari pengerahan yang dijadwalkan di Samudra Pasifik Barat dan Samudra Hindia Timur, yang berada dalam wilayah operasi Armada Ketujuh AS.

Kunjungan yang dilakukan USS Abraham Lincoln menandai kembalinya kapal induk Amerika ke Laut China Selatan, tempat ketegangan tetap tinggi atas pulau-pulau, terumbu karang, dan zona maritim yang diklaim oleh China, Filipina, dan Malaysia, serta negara-negara lain.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2808 seconds (0.1#10.140)