3 Negara Adidaya di Dunia, Lengkap dengan Sejarah yang Memengaruhinya
loading...
A
A
A
Selain menjulang tinggi sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia, Amerika Serikat juga membanggakan mata uang paling berharga yang menjadi mata uang utama.
Terlebih, ekonomi negara itu telah berkembang pesat selama perang, hampir dua kali lipat ukurannya antara tahun 1939 dan 1945.
Sebaliknya, ekonomi Eropa Barat berkontraksi sebesar 18 persen dan ekonomi Jepang terpangkas setengahnya.
Kekuatan ekonomi dan militer ini menempatkan Amerika Serikat pada posisi yang unik untuk memajukan perdamaian dan kesejahteraan pascaperang.
Hal tersebut membuat Negeri Paman Sam memainkan peran kepemimpinan aktif dalam lembaga-lembaga global.
Kurang lebih dengan Amerika Serikat, Rusia juga mulai menyandang predikat negara adidaya setelah Perang Dunia II. Bedanya disini Moscow memiliki kendali yang tidak sebesar AS.
Mengingat kala itu Rusia adalah salah satu pihak sekutu yang mengalami kerugian cukup besar. Sebagian besar kemajuan negara ini diperoleh karena Industrialisasi yang dipaksakan kepada Rakyat Uni Soviet.
Kala itu, mantan Kepala Pemerintahan Uni Soviet Josef Stalin sempat mengungkapkan bahwa Rusia harus mengejar ketertinggalan 200 tahun dalam 20 tahun, jika ingin Bertahan Hidup di Dunia "Kapitalis Borjuis dan Imperialis" dan kemudian Kekuatan Fasis.
Hingga saat ini, mantan panglima militer Amerika Serikat (AS), Jenderal (Purn) Mark Milley, dan Vladimir Putin masih mempercayai jika Rusia merupakan salah satu dari tiga negara adidaya di dunia.
Rusia juga tetap menjadi ancaman akut, mengingat negara itu memiliki banyak senjata nuklir dan terlibat dalam perang darat terbesar di Eropa sejak 1945.
Terlebih, ekonomi negara itu telah berkembang pesat selama perang, hampir dua kali lipat ukurannya antara tahun 1939 dan 1945.
Sebaliknya, ekonomi Eropa Barat berkontraksi sebesar 18 persen dan ekonomi Jepang terpangkas setengahnya.
Kekuatan ekonomi dan militer ini menempatkan Amerika Serikat pada posisi yang unik untuk memajukan perdamaian dan kesejahteraan pascaperang.
Hal tersebut membuat Negeri Paman Sam memainkan peran kepemimpinan aktif dalam lembaga-lembaga global.
2. Rusia
Kurang lebih dengan Amerika Serikat, Rusia juga mulai menyandang predikat negara adidaya setelah Perang Dunia II. Bedanya disini Moscow memiliki kendali yang tidak sebesar AS.
Mengingat kala itu Rusia adalah salah satu pihak sekutu yang mengalami kerugian cukup besar. Sebagian besar kemajuan negara ini diperoleh karena Industrialisasi yang dipaksakan kepada Rakyat Uni Soviet.
Kala itu, mantan Kepala Pemerintahan Uni Soviet Josef Stalin sempat mengungkapkan bahwa Rusia harus mengejar ketertinggalan 200 tahun dalam 20 tahun, jika ingin Bertahan Hidup di Dunia "Kapitalis Borjuis dan Imperialis" dan kemudian Kekuatan Fasis.
Hingga saat ini, mantan panglima militer Amerika Serikat (AS), Jenderal (Purn) Mark Milley, dan Vladimir Putin masih mempercayai jika Rusia merupakan salah satu dari tiga negara adidaya di dunia.
Rusia juga tetap menjadi ancaman akut, mengingat negara itu memiliki banyak senjata nuklir dan terlibat dalam perang darat terbesar di Eropa sejak 1945.