Adu Kekuatan Militer Israel, Houthi, dan Iran, Siapa Paling Kuat?
loading...
A
A
A
TEHERAN - Perbandingan kekuatan militer Israel, Houthi, dan Iran menjadi pembahasan menarik untuk diulas. Ketiga kubu dari Timur Tengah tersebut cukup sering menarik perhatian dunia internasional karena aksi-aksi perseteruannya.
Pada sisi Houthi dan Iran, mereka telah dikenal dengan atas permusuhannya dengan Israel. Sebagian di antaranya disebabkan atas rasa solidaritas terhadap perjuangan Palestina yang telah mengalami banyak penindasan dari negara Yahudi tersebut.
Apabila membandingkan kekuatan militer Israel, Houthi, dan Iran, siapa dari mereka yang lebih kuat? Berikut ulasannya.
Perbandingan Kekuatan Militer Israel, Houthi, dan Iran
Pemeringkatan Global Fire Power (GFP) 2024 menempatkan Israel di urutan ke-17 dunia. Sebagian kekuatannya terdiri atas tentara aktif sebanyak 170.000, personel cadangan 465.000, dan pasukan paramiliter mencapai 35.000.
Beralih ke persenjataan, Israel di matra darat memiliki 1.370 tank, 43.407 kendaraan lapis baja, 650 self-propelled artillery, 300 towed artillery hingga 150 mobile rocket projectors. Di laut, ada 5 kapal selam, 7 korvet, dan 45 kapal patroli.
Sementara di udara, Israel punya 241 jet tempur, 39 pesawat penyerang, 12 pesawat angkut, 155 pesawat latih, 23 pesawat misi khusus, 146 helikopter, dan 48 helikopter serang.
Tambahan informasi, data Statista juga menyebut Tel Aviv setidaknya memiliki 90 hulu ledak nuklir per Januari 2024.
Sedangkan untuk sekutu, Israel memiliki banyak di antaranya di Barat. Satu yang utama tentu adalah Amerika Serikat.
Berbeda dengan Israel dan Iran, Houthi bukanlah sebuah negara. Mereka merupakan kelompok pejuang yang berbasis di Yaman.
Seiring waktu, kelompok Houthi di Yaman telah berkembang menjadi organisasi militer yang kuat. Salah satu alasannya karena mendapat dukungan signifikan dari pihak lain seperti Iran yang dituding sebagai penyedia dana operasinya.
Mengutip SkyNews, Houthi dinamai menurut salah satu tokoh pendirinya, Hussein Badreddin al Houthi. Selama ini, mereka disebutkan bersekutu dan didukung oleh Iran dan menjadi bagian dari "poros perlawanan".
Meski tidak diketahui secara pasti, beberapa sumber memperkirakan kelompok Houthi memiliki sekitar 20.000 pejuang.
Tak hanya itu, mereka juga dibekali persenjataan yang mencakup pesawat tak berawak canggih, rudal jelajah hingga senjata antikapal.
Iran berada di peringkat ke-14 pemeringkatan Global Fire Power (GFP) 2024. Hal ini mengungguli Israel yang berada di urutan ke-17.
Teheran punya 610.000 tentara aktif. Selain itu, mereka juga didukung personel cadangan sebanyak 350.000 dan pasukan paramiliter 220.000.
Pada persenjataan, Iran di darat memiliki 1.996 tank, 65.765 kendaraan lapis baja, 580 self-propelled artillery, 2.050 towed artillery, dan 775 mobile rocket projectors.
Sementara di laut, Teheran punya 19 kapal selam, 7 fregat, 3 korvet, 21 kapal patroli, dan 1 mine warfare.
Beralih ke matra udara, Iran dibekali 186 jet tempur, 23 pesawat penyerang, dan 86 pesawat angkut. Lalu, ada juga 102 pesawat latih, 10 pesawat misi khusus, 129 helikopter, dan 13 helikopter serang.
Demikian ulasan mengenai perbandingan kekuatan militer Israel, Houthi, dan Iran.
Pada sisi Houthi dan Iran, mereka telah dikenal dengan atas permusuhannya dengan Israel. Sebagian di antaranya disebabkan atas rasa solidaritas terhadap perjuangan Palestina yang telah mengalami banyak penindasan dari negara Yahudi tersebut.
Apabila membandingkan kekuatan militer Israel, Houthi, dan Iran, siapa dari mereka yang lebih kuat? Berikut ulasannya.
Perbandingan Kekuatan Militer Israel, Houthi, dan Iran
1. Israel
Pemeringkatan Global Fire Power (GFP) 2024 menempatkan Israel di urutan ke-17 dunia. Sebagian kekuatannya terdiri atas tentara aktif sebanyak 170.000, personel cadangan 465.000, dan pasukan paramiliter mencapai 35.000.
Beralih ke persenjataan, Israel di matra darat memiliki 1.370 tank, 43.407 kendaraan lapis baja, 650 self-propelled artillery, 300 towed artillery hingga 150 mobile rocket projectors. Di laut, ada 5 kapal selam, 7 korvet, dan 45 kapal patroli.
Sementara di udara, Israel punya 241 jet tempur, 39 pesawat penyerang, 12 pesawat angkut, 155 pesawat latih, 23 pesawat misi khusus, 146 helikopter, dan 48 helikopter serang.
Tambahan informasi, data Statista juga menyebut Tel Aviv setidaknya memiliki 90 hulu ledak nuklir per Januari 2024.
Sedangkan untuk sekutu, Israel memiliki banyak di antaranya di Barat. Satu yang utama tentu adalah Amerika Serikat.
2. Houthi
Berbeda dengan Israel dan Iran, Houthi bukanlah sebuah negara. Mereka merupakan kelompok pejuang yang berbasis di Yaman.
Seiring waktu, kelompok Houthi di Yaman telah berkembang menjadi organisasi militer yang kuat. Salah satu alasannya karena mendapat dukungan signifikan dari pihak lain seperti Iran yang dituding sebagai penyedia dana operasinya.
Mengutip SkyNews, Houthi dinamai menurut salah satu tokoh pendirinya, Hussein Badreddin al Houthi. Selama ini, mereka disebutkan bersekutu dan didukung oleh Iran dan menjadi bagian dari "poros perlawanan".
Meski tidak diketahui secara pasti, beberapa sumber memperkirakan kelompok Houthi memiliki sekitar 20.000 pejuang.
Tak hanya itu, mereka juga dibekali persenjataan yang mencakup pesawat tak berawak canggih, rudal jelajah hingga senjata antikapal.
3. Iran
Iran berada di peringkat ke-14 pemeringkatan Global Fire Power (GFP) 2024. Hal ini mengungguli Israel yang berada di urutan ke-17.
Teheran punya 610.000 tentara aktif. Selain itu, mereka juga didukung personel cadangan sebanyak 350.000 dan pasukan paramiliter 220.000.
Pada persenjataan, Iran di darat memiliki 1.996 tank, 65.765 kendaraan lapis baja, 580 self-propelled artillery, 2.050 towed artillery, dan 775 mobile rocket projectors.
Sementara di laut, Teheran punya 19 kapal selam, 7 fregat, 3 korvet, 21 kapal patroli, dan 1 mine warfare.
Beralih ke matra udara, Iran dibekali 186 jet tempur, 23 pesawat penyerang, dan 86 pesawat angkut. Lalu, ada juga 102 pesawat latih, 10 pesawat misi khusus, 129 helikopter, dan 13 helikopter serang.
Demikian ulasan mengenai perbandingan kekuatan militer Israel, Houthi, dan Iran.
(sya)