Rusia Kecam Aksi AS Habisi Jenderal Top Iran Qassem Soleimani

Sabtu, 04 Januari 2020 - 07:54 WIB
Rusia Kecam Aksi AS Habisi Jenderal Top Iran Qassem Soleimani
Rusia Kecam Aksi AS Habisi Jenderal Top Iran Qassem Soleimani
A A A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengecam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Baghdad yang menewaskan jenderal top Iran, Qassem Soleimani . Moskow berpendapat komandan pasukan elite Teheran itu telah memainkan peran penting dalam memerangi teroris di Suriah dan Irak.

Jenderal Soleimani adalah komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran. Dia tewas bersama enam orang lainnya, termasuk komandan misili Syiah Irak, dalam serangan Amerika di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat dini hari. (Baca: Mengenal Jenderal Soleimani yang Dibunuh AS di Baghdad )

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kematian komandan Pasukan Quds itu akan membahayakan keamanan internasional. Menurut kementerian tersebut, serangan atas perintah Presiden Donald Trump kemarin merupakan tindakan picik yang akan mengarah pada eskalasi ketegangan di Timur Tengah.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga menyampaikan peringatan serupa atas tindakan Washington. "Langkah Washington penuh dengan konsekuensi besar bagi perdamaian dan stabilitas regional," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Washington Examiner, Sabtu (4/1/2020). (Baca: AS Habisi Jenderal Soleimani, Iran Siap Balas Dendam )

"Kami dipandu oleh premis bahwa tindakan seperti itu tidak kondusif untuk menemukan solusi untuk masalah kompleks yang telah menumpuk di Timur Tengah. Sebaliknya, itu mengarah pada babak baru peningkatan ketegangan di kawasan tersebut," lanjut pernyataan itu.

Soleimani memiliki hubungan pribadi dengan Moskow. Dia pernah melakukan perjalanan berulang kali ke Rusia, yang merupakan pelanggaran larangan perjalanan PBB yang diberlakukan pada 2007 sebagai bagian dari paket sanksi yang menargetkan program nuklir rezim Teheran. (Baca juga: Jenderal Soleimani Dibunuh, AS dan Iran di Ambang Perang Besar-besaran )

IRGC Iran selama ini berkoordinasi dengan Rusia untuk membantu menopang Presiden Arab Suriah Bashar al-Assad yang nyaris digulingkan kelompok oposisi dan pemberontak bersenjata dalam perang saudara. Berkat bantuan Moskow dan Teheran, rezim Assad telah memenangkan perang sipil.

"Ini mungkin puncak dari sinisme," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Jumat, dalam sebuah pernyataan untuk mengomentari serangan AS. "Washington tidak meminta persetujuan Dewan Keamanan (PBB), yang berarti tidak tertarik pada tanggapan dunia (dan tertarik untuk mengubah keseimbangan kekuasaan di wilayah tersebut," lanjut Zakharova.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4982 seconds (0.1#10.140)