Pembunuhan George Floyd Picu Kerusuhan Minneapolis, Khamenei Ledek AS

Sabtu, 30 Mei 2020 - 11:34 WIB
loading...
Pembunuhan George Floyd...
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei ikut mengomentari demonstrasi dan kerusuhan di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat (AS) setelah pembunuhan pria kulit hitam George Floyd oleh polisi setempat.

Melalui media sosial, pemimpin rezim para Mullah itu meledek Amerika dengan mengungkap jejak-jejak kelam terkait kejahatan rasial di Amerika. Dia berpendapat apa yang terjadi di Minneapolis saat ini menunjukkan bahwa AS itu jahat seperti di masa lalu.

Video yang di-posting oleh akun Twitter @Khamenei_tv menggabungkan gambar perdagangan budak transatlantik, gerakan hak-hak sipil AS dan kebrutalan polisi modern, dengan ditambahi komentar mengenai masalah rasial di AS. Dia juga menambahkan tanda pagar #ICantBreathdan #BlackLivesMatterdi akhir posting. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )

"Masalah rasisme belum terpecahkan di negara yang mengklaim mendukung kebebasan dan hak asasi manusia," bunyi keterangan dalam video yang diunggah akun tersebut dan di-retweet akun resmi Khamenei, @Khamenei_ir.

“Manusia, untuk kulit hitamnya, tidak memiliki kepastian untuk hidup dalam masyarakat itu. Jika perlu, seorang polisi dapat memukulinya hingga mati, karena kulitnya yang berwarna!," lanjut keterangan di video tersebut.

Kesimpulan dari video yang diunggah menunjukkan gambar pria kulit hitam Eric Garner yang dibunuh perwira polisi New York Daniel Pantaleo pada Juli 2014. "Terlepas dari kenyataan bahwa orang Afrika-Amerika hanya mewakili 13 persen dari masyarakat Amerika, 25 persen dari korban kebrutalan polisi (adalah warga) berkulit hitam," imbuh posting tersebut. (Baca: Demonstran Pro George Floyd Marah di Seluruh AS, Gedung Putih Lockdown )

Pemimpin Tertinggi Iran itu baru-baru ini mendapat kecaman atas pernyataan kerasnya terhadap rezim Zionis di Israel. Khamenei dalam tweet 20 Mei lalu mengatakan Iran akan mendukung dan membantu negara atau kelompok mana pun di mana saja dalam perjuangannya melawan Israel.

"Melenyapkan rezim Zionis tidak berarti melenyapkan orang-orang Yahudi. Kami tidak menentang orang-orang Yahudi. Itu berarti menghapuskan rezim yang dipaksakan dan Muslim, Kristen serta Yahudi Palestina memilih pemerintah mereka sendiri dan mengusir preman-preman seperti Netanyahu," paparnya merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dua hari kemudian, Khamenei kembali meledek rezim Zionis Israel sebagai kanker mematikan dan merugikan kawasan Timur Tengah.

Sementara itu, di AS, diumumkan pada Jumat (29/5/2020) sore bahwa mantan petugas polisi Minneapolis, Derek Chauvin, telah ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan tingkat tiga dan pembantaian sehubungan dengan kematian Floyd.

Chauvin adalah satu dari empat petugas yang dipecat sehubungan dengan insiden 25 Mei. Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan bahwa Chauvin bukan satu-satunya petugas yang berlutut di atas leher Floyd menjelang kematiannya. (Baca juga: Protes Pembunuhan George Floyd, Demonstran AS Bakar Kantor Polisi )

Garda Nasional setempat telah dipanggil oleh Gubernur Minnesota Tim Walz untuk membantu mengendalikan demonstrasi agar berjaalan damai dan bisnis tidak kacau.

Drone Predator AS juga dikerahkan ke Minneapolis. Namun, pesawat tak berawak itu ditarik kembali setelah agen terkait yang memintanya memberi tahu Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) bahwa senjata itu tidak diperlukan lagi.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)