Persenjataan dan Terowongan Bawah Tanah Hizbullah Ancaman Besar bagi Israel

Kamis, 26 September 2024 - 13:44 WIB
loading...
A A A

Potensi Eskalasi Lebih Lanjut


Shapira mengatakan eskalasi lebih lanjut, bagaimanapun, mungkin terjadi. "Dan dapat mencakup personel dari cabang 'sipil' seperti anggota Dewan Syura, anggota Parlemen, orang-orang yang terkait dengan perbankan, kesehatan, dan sistem pendidikan Hizbullah, dan lain-lain."

Dia memperingatkan bahwa eskalasi lain yang mungkin terjadi adalah penargetan infrastruktur sipil yang digunakan oleh Hizbullah. "Seperti bandara Beirut, pelabuhan laut, pembangkit listrik," ujarnya.



Menurut militer Israel pada Selasa, puluhan target Hizbullah diserang selama operasi pada Senin malam. Serangan ini menyusul serangan udara sebelumnya terhadap kelompok tersebut yang, menurut pejabat Lebanon, menewaskan sedikitnya 558 orang dan memaksa puluhan ribu lainnya meninggalkan rumah mereka.

"Jelas dari jumlah sumber daya yang dikerahkan ke arena Lebanon dalam dua dekade terakhir, yang memungkinkan Israel memperoleh informasi intelijen yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang Hizbullah bahwa Israel tidak meremehkan ancaman kelompok bersenjata tersebut," kata Shapira.

Menurutnya, Hizbullah telah dianggap sebagai salah satu kelompok milisi non-negara yang paling bersenjata lengkap di dunia.

Menurut peneliti tersebut, sementara tentara Israel mengikuti rencana tertentu, Hizbullah menimbulkan ancaman serius bagi Israel dan masih banyak yang perlu dilakukan untuk menghilangkan ancaman itu.

“Setiap komandan, markas besar, rudal, roket, dan UAV yang disingkirkan sekarang akan membuat posisi Israel lebih baik di masa mendatang, baik itu invasi darat atau solusi diplomatik,” kata Shapira.

“Lebih sedikit aset Hizbullah akan menimbulkan lebih sedikit ancaman bagi warga sipil Israel tetapi juga akan membuat manuver darat lebih mudah.”

Matthew Savill, direktur ilmu militer di Royal United Services Institute (RUSI), mengatakan kepada Al Arabiya English: "Israel sangat menyadari risiko meremehkan Hizbullah mengingat kenangan Perang Lebanon 2006, dan tampaknya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun mesin pengumpulan dan analisis intelijen yang canggih untuk mencoba dan memetakan keseluruhan ancaman Hizbullah tersebut."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1711 seconds (0.1#10.140)