Pentagon Ingin Turki 'Kembali ke Barisan' usai Menjauh dari NATO

Kamis, 14 November 2019 - 03:51 WIB
Pentagon Ingin Turki...
Pentagon Ingin Turki 'Kembali ke Barisan' usai Menjauh dari NATO
A A A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan penting untuk membawa Turki "kembali dalam barisan" ketika dia memperbarui peringatan bahwa Ankara menunjukkan gelagat menjauh dari NATO.

Menurut bos Pentagon tersebut, gelagat Ankara menjauh dari NATO terindikasi dari kenekatannya membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia dan melakukan invasi terhadap pasukan Kurdi di Suriah. Dua tindakan Ankara itu telah dikecam negara-negara anggota NATO.

"Kami menginginkan Turki kembali ke dalam barisan. Mereka telah menjadi sekutu yang baik selama bertahun-tahun, semua jalan kembali untuk berperang bersama Amerika Serikat dalam perang Korea, hingga kehadirannya di Afghanistan," kata Esper kepada sekelompok wartawan, seperti dikutip Reuters, Kamis (14/11/2019).

"Jadi kita perlu terus membangun ikatan, terutama di tingkat (militer-ke-militer), untuk memastikan kita dapat memiliki hubungan yang abadi yang akan membawa kita melalui masa sulit ini sekarang," ujarnya.

Komentar Esper muncul di saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkunjung ke Gedung Putih untuk bertemu Presiden AS Donald Trump. Saat bertemu, Trump memuji Erdogan dengan menyebutnya sebagai "teman yang sangat baik".

Kedua pemimpin ini bertemu di tengah ketegangan kedua negara terkait sejumlah masalah seperti pembelian sistem rudal S-400 Rusia oleh Ankara, didepaknya Turki dari program jet tempur siluman F-35 oleh Washington dan invasi militer Ankara terhadap pasukan Kurdi di Suriah timur laut.

Kunjungan pemimpin Turki yang berisiko tinggi ini berlangsung pada hari pertama audiensi publik di Capitol Hill tentang penyelidikan pemakzulan Presiden Trump. Kedua pemimpin bertemu di Oval Office untuk pertemuan bilateral sebelum melakukan konferensi pers bersama seperti yang telah dijadwalkan.

"Saya ingin berterima kasih kepada presiden (Erdogan) untuk pekerjaan yang telah mereka lakukan, sekali lagi, ini telah ribuan tahun dalam proses antarperbatasan, antara negara-negara ini dan negara-negara lain yang kami libatkan dengan jarak 7.000 mil," kata Trump.

Trump menambahkan bahwa dia dan Erdogan telah menjadi "teman yang sangat baik", sejak hari pertama dirinya berkuasa.

Trump mencatat bahwa dia dan Erdogan akan membahas masalah sistem pertahanan rudal S-400 Rusia yang dibeli Turki, bersama dengan masalah program jet tempur F-35.
(mas)
Berita Terkait
Erdogan Menantang AS,...
Erdogan Menantang AS, Keukeuh Lanjutkan Boyong S-400 Rusia
Erdogan Nilai Risiko...
Erdogan Nilai Risiko Ketegangan dengan AS Sebanding dengan Pembelian S-400 Rusia
Abaikan Ancaman AS,...
Abaikan Ancaman AS, Erdogan Ingin Beli Banyak S-400 Rusia
Dihukum AS karena S-400...
Dihukum AS karena S-400 Rusia, Erdogan: Berikan Dukungan, Bukan Sanksi
Dibeli Turki, S-400...
Dibeli Turki, S-400 Rusia Sebabkan Banyak Kerumitan di NATO
Erdogan: Tes S-400 Rusia,...
Erdogan: Tes S-400 Rusia, Turki Tak Akan Konsultasi dengan AS!
Berita Terkini
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
37 menit yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
1 jam yang lalu
Raja Saudi Salman Ikut...
Raja Saudi Salman Ikut Salat Id di Jeddah, MBS di Masjidilharam
3 jam yang lalu
Wanita Tampar Askar...
Wanita Tampar Askar Masjid Nabawi, Polisi Madinah Turun Tangan
4 jam yang lalu
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
4 jam yang lalu
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
5 jam yang lalu
Infografis
290 Senjata Nuklir Prancis...
290 Senjata Nuklir Prancis Ingin Lindungi Eropa dari Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved