Erdogan Menantang AS, Keukeuh Lanjutkan Boyong S-400 Rusia

Sabtu, 25 September 2021 - 08:41 WIB
loading...
Erdogan Menantang AS,...
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan Ankara akan tetap melanjutkan pembelian sistem rudal S-400 Rusia meski dikepung sanksi AS. Foto/In-cyprus
A A A
NEW YORK - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CBS News pemerintahnya menentang Amerika Serikat (AS) dan melanjutkan pembelian sistem pertahanan rudal anti-pesawat S-400 buatan Rusia . AS telah berulang kali memperingatkan Turki bahwa kebijakan itu akan menempatkan keamanan aliansi NATO dalam bahaya.

"Saya menjelaskan semuanya kepada Presiden Biden," kata Erdogan dalam sebuah wawancara yang direkam Selasa di sela-sela Majelis Umum PBB di New York seperti dikutip dari CBS News, Sabtu (25/9/2021).

Erdogan mengklaim bahwa penolakan Amerika untuk menjual Turki sistem rudal Patriot buatan AS sebagai alternatif telah membuat pemerintahnya membeli sistem pertahanan rudal Rusia sebagai gantinya. Namun AS telah membantah klaim ini.

Baik pemerintahan Trump dan Biden telah menyatakan bahwa sistem rudal S-400 Rusia berbahaya jika diaktifkan di negara yang sama yang menerbangkan jet F-35. Pemerintah AS mengatakan S-400 akan mengumpulkan informasi rinci tentang F-35, mungkin menghapus keunggulan siluman mereka. Turki sebelumnya telah membeli jet F-35, yang memberi anggota NATO peran dalam produksi mereka. Tetapi sebagai pembalasan atas pembelian S-400, pemerintahan Trump menghentikan pengiriman F-35, mengeluarkan Turki dari program, dan menjatuhkan sanksi pada pejabat pertahanan Turki.

Meskipun demikian, Erdogan tetap menantang.

Baca juga: Turki Ungkap Jet Tempur Nirawaknya usai Diusir AS dari Program F-35

"Jadi sepertinya Anda masih berniat untuk membeli satu putaran lagi S-400 ini, dari sistem rudal Rusia ini?" tanya koresponden CBS News Margaret Brennan. "Jadi sanksinya akan tetap ada?"

“Di masa depan, tidak ada yang bisa ikut campur dalam hal sistem pertahanan seperti apa yang kami peroleh, dari negara mana, pada tingkat apa. Tidak ada yang bisa mengganggu itu. Kami adalah satu-satunya yang membuat keputusan seperti itu,” jawab Erdogan.

"Itu terdengar seperti ya." kata Brenan.

"Tentu saja, tentu saja, ya." tegas Erdogan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Trump Bakal Dapat Hadiah...
Trump Bakal Dapat Hadiah Pesawat Mewah Boeing 747-8 dari Qatar, Berapa Harganya?
Rekomendasi
Real Madrid Atau Barcelona...
Real Madrid Atau Barcelona yang Paling Banyak Menang El Clasico?
Ledakan Senyap di Jalanan:...
Ledakan Senyap di Jalanan: Akan Ada 9 Juta Mobil Listrik di Indonesia hingga 2030?
Pemain Real Madrid yang...
Pemain Real Madrid yang Persembahkan Trofi Juara saat Jadi Pelatih Los Blancos
Berita Terkini
Inilah 9 Rudal Nuklir...
Inilah 9 Rudal Nuklir Pakistan yang Dapat Lenyapkan India
Badan Mata-mata MI6...
Badan Mata-mata MI6 Inggris Bakal Dipimpin Bos Wanita untuk Pertama Kalinya
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Hakim Terkenal Mesir...
Hakim Terkenal Mesir yang Menghukum Mati Ratusan Orang Meninggal akibat Kanker
Jenderal Chaudhry: Pakistan...
Jenderal Chaudhry: Pakistan Serang 26 Target Militer India
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved