Hizbullah Bisa Akhiri Kehidupan Normal di Israel, Paksa Warga Israel Sembunyi di Bawah Tanah

Selasa, 27 Agustus 2024 - 20:45 WIB
loading...
Hizbullah Bisa Akhiri...
Kasur berada di tempat perlindungan bawah tanah di rumah sakit di Nahariya, Israel. Foto/AP
A A A
BEIRUT - Ketegangan antara Hizbullah dan Israel telah memuncak di tengah serangkaian serangan balik yang semakin kuat.

Meski demikian, tidak ada pihak, maupun sekutu mereka yang benar-benar menginginkan perang skala penuh, karena hal itu akan mengakhiri kehidupan normal apa pun di Israel, menenggelamkan harapan Iran di bidang diplomatik, dan menguras sumber daya Amerika Serikat (AS) hingga ke titik puncaknya, menurut para pengamat.

Maskapai penerbangan besar mulai membatalkan dan mengalihkan penerbangan ke dan dari Beirut dan Tel Aviv selama akhir pekan di tengah kekhawatiran akan perang habis-habisan antara Hizbullah Lebanon dan Israel.

Pembatalan penerbangan tersebut terjadi setelah serangan udara pendahuluan skala besar oleh sebanyak 100 pesawat tempur Israel terhadap target-target yang diduga milik Hizbullah di seluruh Lebanon selatan.

Hizbullah meluncurkan rentetan ratusan pesawat nirawak dan roket pada pukul 5 pagi Minggu sebagai balasan atas pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr oleh Tel Aviv di Beirut bulan lalu.

Serangan lanjutan yang lebih kecil yang menargetkan serangan udara dan roket bolak-balik telah dilaporkan, dengan sejumlah pejuang Hizbullah, tentara Israel, dan warga sipil tewas atau terluka dalam eskalasi terbaru.

Dalam pidato yang disiarkan televisi hari Minggu, Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengutip keberhasilan pejuang dalam menargetkan lokasi militer dan intelijen Israel.

Nasrallah mengatakan penundaan dalam tanggapan Hizbullah terhadap pembunuhan Shukr pada tanggal 30 Juli dimaksudkan untuk memberi waktu bagi perundingan gencatan senjata Gaza agar membuahkan hasil, kesempatan yang menurutnya disia-siakan oleh Perdana Menteri Netanyahu dan Amerika Serikat.

“Tujuan kami…adalah untuk mengakhiri agresi di Gaza, jadi kami memberinya (proses gencatan senjata) kesempatan yang cukup, tetapi setelah sekian lama, jelas bahwa Netanyahu mengajukan persyaratan baru dan Amerika bekerja sama dengannya dan ini semua hanya membuang-buang waktu, jadi tidak ada alasan untuk menunda lebih lama lagi,” tegas Nasrallah.

Tidak Ada yang Ingin Perang Skala Penuh


“Aktor regional dan internasional yang terlibat secara tidak langsung dalam perang ini seperti AS dan Iran tidak berniat untuk terlibat secara langsung,” ungkap koordinator bagian hubungan internasional Institut Kebijakan Publik Issam Fares Universitas Amerika Beirut, Yeghia Tashjian, kepada Sputnik, mengomentari meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan Israel.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1595 seconds (0.1#10.140)