Lebih dari 50.000 Ton Senjata dan Peralatan Dikirim ke Israel dari AS

Selasa, 27 Agustus 2024 - 17:45 WIB
loading...
Lebih dari 50.000 Ton...
Tentara AS memeriksa artileri yang diturunkan dari kapal di pelabuhan Beirut, Lebanon, pada 2015. Foto/AP
A A A
TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) terus mendukung Israel, meskipun Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 40.400 orang di wilayah tersebut telah tewas sejak Oktober.

Lebih dari 50.000 ton persenjataan telah diberikan oleh AS pada Israel sejak dimulainya perang di Jalur Gaza sejak Oktober lalu, menurut Kementerian Pertahanan Israel pada Senin (26/8/2024).

Ini termasuk, "kendaraan lapis baja, amunisi, perlengkapan perlindungan pribadi dan peralatan medis," ungkap kementerian tersebut.

Menurut laporan dari The Times of Israel, pengiriman tersebut "sangat penting untuk mempertahankan kemampuan operasional Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama perang yang sedang berlangsung."

Meskipun Israel telah membunuh lebih dari 40.400 orang di Palestina, AS terus memasok Israel tanpa henti sejak perang antara IDF dan Hamas pecah pada Oktober.

AS telah memberlakukan undang-undang yang menyediakan bantuan militer puluhan miliar dolar untuk Israel, dan bulan ini AS menyetujui penjualan senjata senilai USD20 miliar lagi ke Israel.

Secara keseluruhan, Israel telah menjadi penerima bantuan luar negeri AS terbesar sejak pertama kali didirikan dan telah menerima sekitar USD310 miliar dalam bentuk total bantuan ekonomi dan militer.

Presiden AS Joe Biden telah keluar dari pemilihan presiden 2024, namun wakil presidennya, Kamala Harris, telah menggantikannya dan mencalonkan diri untuk jabatan di Ruang Oval.

Tim kampanye Harris telah menyatakan Israel akan terus didukung jika dia menjabat presiden.

Meskipun ada seruan dari negara-negara asing, pemilih AS, dan kelompok hak asasi manusia, pemerintahan Biden tidak berbuat banyak untuk menekan Israel yang membuat rakyat Palestina mengalami krisis kemanusiaan yang dahsyat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1968 seconds (0.1#10.140)