Erdogan: Trump Berwenang Singkirkan Sanksi Turki soal S-400 Rusia

Senin, 15 Juli 2019 - 11:01 WIB
Erdogan: Trump Berwenang Singkirkan Sanksi Turki soal S-400 Rusia
Erdogan: Trump Berwenang Singkirkan Sanksi Turki soal S-400 Rusia
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump memiliki wewenang untuk menyingkirkan sanksi terhadap Turki atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Dia berharap pemimpin Amerika itu menemukan jalan tengah terkait perselisihan tersebut.

Komentar Erdogan muncul dua hari setelah Ankara menerima kiriman pertama komponen sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, meskipun ada peringatan dari Washington bahwa langkah itu akan memicu sanksi Amerika.

"Trump memiliki wewenang untuk mengesampingkan atau menunda CAATSA," katanya kepada wartawan merujuk pada undang-undang sanksi Amerika bernama Countering America's Adversaries Through Sanctions Act.

CAATSA sebenarnya mengamanatkan penjatuhan sanksi AS terhadap Rusia, Korea Utara dan Iran atas berbagai tuduhan pelanggaran ketiga negara tersebut. Namun, dalam pelaksanaanya CAATSA diberlakukan terhadap negara-negara pembeli senjata Moskow. China telah terkena sanksi tersebut karena membeli sistem rudal S-400 dan pesawat jet tempur Su-35,

"Karena ini masalahnya, Trump-lah yang perlu menemukan jalan tengah," kata Erdogan, dikutip Reuters, Senin (15/7/2019) dari Haberturk.

Trump menyatakan simpati terhadap posisi Turki ketika dia bertemu Erdogan pada pertemuan puncak G-20 di Jepang bulan lalu. Trump mengatakan Ankara membeli S-400 dari Moskow karena pemerintah AS sebelumnya menolak menjual sistem pertahanan rudal Patriot yang dibuat oleh Raytheon Co.

"Saat ini, saya tidak percaya Trump memiliki pendapat yang sama dengan orang-orang di bawahnya dan dia telah mengatakan ini di depan semua media di dunia," kata Erdogan.

"Dengan membeli S-400, kami tidak bersiap-siap untuk perang. Kami berusaha untuk menjamin perdamaian dan keamanan nasional kami," ujarnya.

Terlepas dari kata-kata hangat Trump, para pejabat AS mengatakan minggu lalu pemerintah Washington masih berencana untuk bertindak atas tindakan Ankara.

"Undang-undang mensyaratkan ada sanksi dan saya yakin bahwa kita akan mematuhi hukum dan Presiden Trump akan mematuhi hukum," kata Menteri Luar Negeri Michael Pompeo kepada Washington Post dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Minggu malam.

Para pejabat AS mengatakan Turki juga bisa didepak dari program jet tempur siluman F-35 di samping terkena sanksi CAATSA. Artinya, negara itu tidak akan lagi menjadi bagian dari proses produksi atau dapat membeli jet tempur yang dipesannya.

Pentagon mengatakan S-400 akan menimbulkan ancaman bagi jet F-35 jika mereka beroperasi di wilayah yang sama. Erdogan mengatakan Turki memiliki pesanan lebih dari 100 unit F-35 yang dibuat oleh Lockheed Martin dan berharap Washington tetap berkomitmen pada kesepakatan.

Erdogan menambahkan, Turki masih ingin membeli sistem pertahanan rudal Patriot dari Washington dan kedua negara harus bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan bekerja pada kerja sama pertahanan komprehensif.

"Trump selalu memandang ini secara positif," katanya. "Sekarang, pada saat kita membahas volume perdagangan timbal balik USD75 miliar, USD100 miliar, akankah kita berurusan dengan gosip ini? Kenapa kita harus? Kami adalah mitra strategis, mari lakukan apa yang diperlukan oleh kemitraan strategis."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4486 seconds (0.1#10.140)