China Diduga Gunakan Pengaruhnya dalam Menyabotase KTT Perdamaian Ukraina
loading...
A
A
A
Kecuali Rusia, Swiss telah mengundang 160 negara dan organisasi untuk menghadiri KTT Perdamaian tersebut.
Kekhawatiran Ukraina terhadap China tidak hanya berasal dari nilai perdagangannya yang besar dengan Rusia yang mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan meski terkena ada sanksi.
Kekhawatiran lain adalah terkait dugaan pendekatan China untuk mencegah negara-negara lain untuk menghadiri KTT Perdamaian di Swiss.
Arab Saudi, menurut kantor berita Jerman DPA, telah memutuskan untuk tidak menghadiri pertemuan di Swiss. Pada awal Agustus 2023, Arab Saudi telah menjadi tuan rumah pertemuan puncak internasional di Jeddah mengenai krisis Ukraina.
Perwakilan dari 40 negara telah menghadiri pertemuan di negara Teluk tersebut, walau tidak menghasilkan terobosan apa pun dalam membawa perdamaian ke Ukraina. Mengingat hal ini, keputusan Arab Saudi untuk absen telah menjadi kejutan besar bagi penyelenggara KTT Perdamaian di Swiss.
Pakistan dan Brasil telah menarik diri dari pertemuan puncak perdamaian, begitu juga dengan beberapa negara Asia Tenggara.
Dari Afrika, Cape Verde setuju menghadiri pertemuan puncak, sementara Afrika Selatan telah menyampaikan ketidakmampuannya untuk bergabung.
China telah membantah mengambil peran dalam memengaruhi sejumlah negara terkait partisipasi mereka di KTT Perdamaian di Swiss.
Para ahli mengatakan betapapun kerasnya upaya China dalam menjelaskan posisinya terhadap Ukraina, keputusan sejumlah negara yang memilih tidak hadir di Swiss membayang-bayangi kenetralan Beijing.
Sejumlah negara begitu dekat dengan China, dan sulit untuk percaya bahwa Beijing tidak memainkan peran apa pun dalam memengaruhi keputusan mereka.
Pengaruh China
Kekhawatiran Ukraina terhadap China tidak hanya berasal dari nilai perdagangannya yang besar dengan Rusia yang mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan meski terkena ada sanksi.
Kekhawatiran lain adalah terkait dugaan pendekatan China untuk mencegah negara-negara lain untuk menghadiri KTT Perdamaian di Swiss.
Arab Saudi, menurut kantor berita Jerman DPA, telah memutuskan untuk tidak menghadiri pertemuan di Swiss. Pada awal Agustus 2023, Arab Saudi telah menjadi tuan rumah pertemuan puncak internasional di Jeddah mengenai krisis Ukraina.
Perwakilan dari 40 negara telah menghadiri pertemuan di negara Teluk tersebut, walau tidak menghasilkan terobosan apa pun dalam membawa perdamaian ke Ukraina. Mengingat hal ini, keputusan Arab Saudi untuk absen telah menjadi kejutan besar bagi penyelenggara KTT Perdamaian di Swiss.
Pakistan dan Brasil telah menarik diri dari pertemuan puncak perdamaian, begitu juga dengan beberapa negara Asia Tenggara.
Dari Afrika, Cape Verde setuju menghadiri pertemuan puncak, sementara Afrika Selatan telah menyampaikan ketidakmampuannya untuk bergabung.
China telah membantah mengambil peran dalam memengaruhi sejumlah negara terkait partisipasi mereka di KTT Perdamaian di Swiss.
Para ahli mengatakan betapapun kerasnya upaya China dalam menjelaskan posisinya terhadap Ukraina, keputusan sejumlah negara yang memilih tidak hadir di Swiss membayang-bayangi kenetralan Beijing.
Sejumlah negara begitu dekat dengan China, dan sulit untuk percaya bahwa Beijing tidak memainkan peran apa pun dalam memengaruhi keputusan mereka.