Terbanyak Sejagat, China Tes 4,5 Juta Mobil Tanpa Pengemudi di Jalan Sibuk

Kamis, 13 Juni 2024 - 13:10 WIB
loading...
A A A
Alasan lain mengapa China memimpin dalam pengembangan mobil tanpa pengemudi adalah ketatnya kebijakan mereka dan kontrol data yang semakin ketat.

Perusahaan-perusahaan China mendirikan fasilitas penelitian penting di Amerika Serikat dan Eropa dan mengirimkan hasilnya ke negara asal mereka. Namun penelitian apa pun di China tidak diperbolehkan meninggalkan negara tersebut. Akibatnya, sulit bagi produsen mobil asing untuk menggunakan apa yang mereka pelajari di China untuk mobil yang mereka jual di negara lain.

Lalu ada masalah keamanan. Ketika China mengambil langkah maju, perusahaan dan regulator di negara lain menjadi lebih berhati-hati.

Layanan taksi robot kapal pesiar milik General Motors menghentikan layanannya di Amerika Serikat pada musim gugur lalu setelah salah satu mobilnya di San Francisco menabrak dan menyeret seorang pejalan kaki yang ditabrak oleh pengemudi manusia. Regulator California kemudian menangguhkan izin negara perusahaan tersebut. Kapal pesiar telah melanjutkan pengujian terbatas di Phoenix.

Waymo, yang sebelumnya merupakan divisi mobil self-driving Google, sedang menguji lebih dari 200 mobil self-driving di pinggiran kota Phoenix dan San Francisco, serta hampir 50 di Los Angeles dan Austin, Texas.

Waymo diberitahu dua kali oleh regulator federal bulan lalu bahwa mereka sedang meninjau keamanannya.

Ford dan Volkswagen menutup usaha patungan taksi robot mereka, Argo AI, dua tahun lalu, namun kedua perusahaan masih mengembangkan sistem mengemudi berbantuan yang canggih.

Musim gugur yang lalu, Jepang menghentikan pengujian kereta golf tanpa pengemudi yang mampu melaju dengan kecepatan 7 mph setelah salah satu dari mereka menabrak pedal dari sepeda yang diparkir. Tidak ada yang terluka. Pengujian dilanjutkan pada bulan Maret.

Tidak ada perusahaan yang berani bertaruh lebih besar dalam berkendara dengan dipandu komputer selain produsen mobil Amerika, Tesla. Namun sistem autopilot untuk berkendara di jalan raya, yang diperkenalkan pada tahun 2014, dan sistem Full Self-Driving yang baru, untuk berkendara di jalan raya, tidak sepenuhnya tanpa pengemudi. Pengendara diharuskan tetap memperhatikan jalan dan tangan memegang kemudi.

Namun Elon Musk, CEO Tesla, mengumumkan pada tanggal 5 April “Tesla Robotaxi unveil on 8/8".
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1865 seconds (0.1#10.140)