Saudara Bomber Manchester Divonis 55 Tahun Penjara

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 00:42 WIB
loading...
Saudara Bomber Manchester...
Saudara pelaku bom bunuh diri Manchester, Hashem Abedi (insert), divonis 55 tahun penjara. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
LONDON - Saudara pelaku bom bunuh diri saat konser Ariane Grande di Manchester, Inggris , divonis penjara selama 55 tahun. Serangan teroris yang terjadi tiga tahun lalu itu menewaskan 22 orang.

Hashem Abedi (23) dinyatakan bersalah pada Maret atas pembunuhan karena mendorong dan membantu saudaranya, Salman, meledakkan dirinya di Arena Manchester ketika para orang tua tiba untuk menjemput anak-anak mereka di akhir pertunjukan penyanyi pop asal Amerika Serikat (AS) itu pada Mei 2017 lalu.(Baca: Polisi Inggris Rilis Nama Pelaku Bom Manchester )

Di antara korban tewas ada tujuh anak-anak, yang termuda berusia delapan tahun, sementara 237 orang lainnya cedera. Serangan itu adalah yang paling mematikan di Inggris sejak bom bunuh diri transportasi London pada 2005 yang menewaskan 52 orang.

Hakim Jeremy Baker mengatakan terdakwa sama bersalahnya dan dengan sengaja menargetkan konser yang dihadiri oleh anak-anak muda, dengan hampir setengah dari mereka membunuh anak-anak atau remaja.

“Realitas yang nyata adalah bahwa ini adalah kejahatan yang mengerikan: skalanya besar, niatnya mematikan dan konsekuensinya mengerikan,” kata Baker di pengadilan Old Bailey, London seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/8/2020).

Ia memenjarakan Abedi seumur hidup karena pembunuhan dan konspirasi yang menyebabkan ledakan, dan mengatakan dia akan menjalani hukuman setidaknya 55 tahun di balik jeruji besi.

Abedi tidak hadir di pengadilan untuk sidang hukuman, karena menolak untuk memasuki ruang sidang di mana keluarga korban yang putus asa telah memberikan laporan yang mengerikan tentang dampak yang menghancurkan dari pemboman terhadap kehidupan mereka.

Abedi bersaudara, lahir dari orang tua asal Libya yang beremigrasi ke Inggris selama pemerintahan almarhum Muammar Gaddafi, telah merencanakan serangan tersebut di rumah mereka di Manchester selatan, bereksperimen dengan perangkat bom buatan sendiri.

Mereka membuat perangkat tersebut di alamat terpisah di kota tersebut dan kemudian membeli mobil untuk menyimpan peralatan pembuatan bom tersebut, sesaat sebelum mereka kembali ke Libya pada pertengahan April 2017.

Hashem tetap di Libya sementara saudara laki-lakinya yang berusia 22 tahun melakukan pemboman, tetapi polisi mengatakan dia membujuk kenalannya membeli bahan kimia untuk membuat bahan peledak dan memiliki drum logam yang digunakan guna membuat perangkat prototipe.

Hashem membantah terlibat tetapi tidak memberikan bukti dalam persidangannya dan juri setuju bahwa dia sama bersalahnya dengan saudaranya yang melakukan pembunuhan.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
10 Nama Negara Terpanjang...
10 Nama Negara Terpanjang di Dunia, Salah Satunya Mantan Penjajah
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Pangkalan Samudra Hindia...
Pangkalan Samudra Hindia bisa Digunakan AS untuk Menyerang Iran
Inilah 4 Negara NATO...
Inilah 4 Negara NATO yang Pro Israel, Siapa Saja Itu?
Raja Charles Dirawat...
Raja Charles Dirawat di Rumah Sakit akibat Efek Samping Perawatan Kanker
Bagaimana Iran Kehilangan...
Bagaimana Iran Kehilangan Bahrain?
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
Dewi Yull Berduka Ray...
Dewi Yull Berduka Ray Sahetapy Meninggal Dunia: Telah Berpulang Ayah dari Anakku
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
Berita Terkini
Ikuti Langkah AS, Jerman...
Ikuti Langkah AS, Jerman Terapkan Kebijakan Anti-Islam dengan Mendeportasi Aktivis Pro-Palestina
42 menit yang lalu
Sudah Terbang di Samudra...
Sudah Terbang di Samudra Hindia, Pesawat Ini Putar Balik ke Bandara setelah Penumpang Mencoba Buka Pintu
1 jam yang lalu
Sugianto Dipuji sebagai...
Sugianto Dipuji sebagai Pahlawan karena Menyelamatkan Lansia saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan
2 jam yang lalu
Antisipasi Eskalasi...
Antisipasi Eskalasi dengan NATO, Putin Panggil 160.000 Pemuda untuk Wajib Militer
3 jam yang lalu
Insiden Paling Memalukan,...
Insiden Paling Memalukan, Tank AS Tenggelam di Rawa di dekat Perbatasan Belarusia, 4 Tentara Tewas
4 jam yang lalu
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
10 jam yang lalu
Infografis
Petinju Legendaris George...
Petinju Legendaris George Foreman Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved