Hizbullah Kirim Pesan Keras dengan Serang Baterai Iron Dome Israel
loading...
A
A
A
Selama dua pekan terakhir, mereka menembak jatuh pesawat nirawak pengintai besar, Hermes 900, dengan rudal permukaan-ke-udara dan untuk pertama kalinya meluncurkan satu skuadron pesawat nirawak peledak ke markas militer Israel di Galilea.
Pada Rabu, Hizbullah mengklaim serangan pesawat nirawak "kamikaze" terhadap posisi militer di kota Hurfeish, 3 km dari perbatasan, yang menewaskan seorang prajurit dan melukai 12 tentara lainnya.
Serangan itu menyusul kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke wilayah utara Israel, di mana dia memperingatkan Israel siap untuk tindakan yang sangat kuat.
Pada akhir Mei, Hizbullah mengerahkan jenis senjata baru, pesawat nirawak bersenjata yang dilengkapi dengan dua roket S-5, pada posisi militer di kota Metula di Israel utara, menandai serangan udara pertamanya terhadap Israel.
"Di masa lalu, senjata apa pun dapat dilawan, tetapi saat ini Hizbullah berdiri dengan teknologi canggih seperti pesawat nirawak dan peluru kendali yang kebal terhadap teknologi Israel," ujar Asaad.
Analis tersebut yakin hal ini telah mendorong Israel meningkatkan retorika perang terhadap Lebanon dalam beberapa hari terakhir.
"Israel tiba-tiba menemukan dirinya dalam konflik terbuka yang tidak dapat dilawan oleh angkatan udara atau serangan udara intensif," papar dia.
"Seluruh garis depan utara menimbulkan ancaman kritis terhadap semua pangkalan yang berdekatan dengan perbatasan dan penindasan tidak mungkin lagi dilakukan," pungkas dia.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
Pada Rabu, Hizbullah mengklaim serangan pesawat nirawak "kamikaze" terhadap posisi militer di kota Hurfeish, 3 km dari perbatasan, yang menewaskan seorang prajurit dan melukai 12 tentara lainnya.
Serangan itu menyusul kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke wilayah utara Israel, di mana dia memperingatkan Israel siap untuk tindakan yang sangat kuat.
Pada akhir Mei, Hizbullah mengerahkan jenis senjata baru, pesawat nirawak bersenjata yang dilengkapi dengan dua roket S-5, pada posisi militer di kota Metula di Israel utara, menandai serangan udara pertamanya terhadap Israel.
"Di masa lalu, senjata apa pun dapat dilawan, tetapi saat ini Hizbullah berdiri dengan teknologi canggih seperti pesawat nirawak dan peluru kendali yang kebal terhadap teknologi Israel," ujar Asaad.
Analis tersebut yakin hal ini telah mendorong Israel meningkatkan retorika perang terhadap Lebanon dalam beberapa hari terakhir.
"Israel tiba-tiba menemukan dirinya dalam konflik terbuka yang tidak dapat dilawan oleh angkatan udara atau serangan udara intensif," papar dia.
"Seluruh garis depan utara menimbulkan ancaman kritis terhadap semua pangkalan yang berdekatan dengan perbatasan dan penindasan tidak mungkin lagi dilakukan," pungkas dia.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(sya)