AS Diminta Batalkan Penjualan F-35 ke Turki karena Beli S-400 Rusia

Senin, 04 Maret 2019 - 10:07 WIB
AS Diminta Batalkan Penjualan F-35 ke Turki karena Beli S-400 Rusia
AS Diminta Batalkan Penjualan F-35 ke Turki karena Beli S-400 Rusia
A A A
WASHINGTON - Senator Amerika Serikat (AS) mendesak Presiden Donald Trump untuk membatalkan penjualan pesawat jet tempur siluman F-35 kepada Turki. Alasannya, Ankara nekat mempertahankan kesepakatan pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Senator Demokrat Chris Van Hollen menulis di Twitter bahwa Amerika Serikat seharusnya tidak membiarkan Turki membahayakan keselamatan pilot AS dan keamanan NATO dengan menggunakan jet F-35 dan sistem rudal S-400 secara bersamaan. Senator itu juga mempertanyakan komitmen Ankara untuk tetap di keanggotaan NATO.

"Trump perlu membuatnya jelas; Jika Turki membeli sistem S-400 Rusia dari Putin, ia tidak akan menerima F-35. Turki tidak boleh dibiarkan berkompromi dengan keselamatan pilot kami dan keamanan NATO. Apakah mereka ingin keluar dari NATO?," tulis Chris Van Hollen via akun Twitter-nya, @ChrisVanHollen, seperti dikutip Ahval News, Minggu (3/3/2019).

Turki telah menolak proposal AS untuk mengirimkan satu sistem pertahanan rudal Patriot pada akhir 2019. Proposal Amerika itu mensyaratkan Ankara membatalkan kesepakatan pembelian S-400 dengan Rusia.

Delegasi Turki dan AS telah menegosiasikan penawaran Washington untuk menjual baterai Patriot ke Ankara, tetapi Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Çavusoglu pada hari Sabtu mengatakan bahwa Turki membeli sistem rudal S-400 buatan Rusia, karena tidak dapat membeli yang serupa dari sekutu Barat-nya.

Senator AS itu berulang kali mendesak Kongres AS untuk membahas masalah ini. Pada bulan Januari, Van Hollen mengatakan Ankara harus membuat pilihan antara jet tempur F-35 buatan AS dan sistem rudal S-400 Rusia.

Menurut senator tersebut, Turki akan melanggar undang-undang sanksi AS bernama Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) jika membeli sistem rudal Rusia. Menurutnya, Ankara akan dikenai sanksi AS jika nekat mempertahankan kesepakatan pembelian S-400 Rusia.

Turki telah menandatangani kontrak senilai USD2,5 miliar pada bulan Desember 2017 untuk pembelian sistem pertahanan rudal S-400 dan mengabaikan keberatan dari sekutu NATO-nya.

Meskipun ada perselisihan mengenai pengiriman jet tempur F-35, Departemen Luar Negeri AS pada bulan lalu menyetujui penjualan sistem pertahanan rudal Patriot senilai USD3,5 miliar ke Turki.

Pejabat Turki telah berulang kali menyatakan bahwa Ankara akan melanjutkan untuk membeli sistem rudal Rusia. Sedangkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada tahun lalu mengatakan bahwa kerja sama dengan Rusia dapat diperpanjang di masa depan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5129 seconds (0.1#10.140)