2 Negara Arab yang Pernah Jadi Musuh Iran, Mana Saja Itu?

Selasa, 21 Mei 2024 - 18:45 WIB
loading...
2 Negara Arab yang Pernah...
Anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) dan direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Pusat China Wang Yi bertemu Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani dan Menteri Negara dan Penasihat Keamanan Arab Saudi M
A A A
TEHERAN - Terdapat dua negara arab yang pernah menjadi musuh Iran. Dinamika negara-negara Arab dari waktu ke-waktu kerap menimbulkan berbagai gesekan yang berujung konflik dan perang, tak heran jika ada beberapa negara yang bermusuhan satu sama lain.

Terlebih jika berbicara tentang Iran, negara Muslim Syiah terbesar yang memiliki banyak poros kelompok milisi di wilayah Timur Tengah. Dengan kekuatan yang besar ini Teheran seakan tak pernah takut untuk berhadapan dengan negara manapun termasuk Amerika Serikat (AS).

Terlepas dari konflik yang sedang panas akhir-akhir ini antara Iran dengan Israel, rupanya Teheran memiliki beberapa musuh di tanah Arab. Bahkan konflik antara negara mayoritas muslim ini telah terbangun sejak masa lalu.

2 Negara Arab yang Pernah Jadi Musuh Iran

1. Arab Saudi


Bisa dibilang jika konflik antara Arab Saudi dengan Iran ini adalah yang paling terkenal sepanjang negara-negara Timur Tengah. Banyak pihak yang menyebutkan jika konflik ini terjadi atas dasar perbedaan kepercayaan.

Meskipun kedua negara sama-sama merupakan negara mayoritas muslim, Arab Saudi yang mayoritas memegang kepercayaan Sunni dan Iran yang mayoritas memegang kepercayaan Syiah membuat kedua negara ini kerap bergesekan dan beradu pandangan.

Iran dan Arab Saudi memang tidak berperang secara langsung namun mereka kerap terlibat dalam berbagai perang proksi (konflik di mana mereka mendukung pihak lawan dan milisi) di wilayah tersebut, menurut BBC.

Konflik keduanya sebenarnya sudah mulai terlihat ketika perang Irak dan Iran terjadi sepanjang tahun 1980-1988.

Pada perang itu Arab Saudi bersama dengan AS secara terang-terangan memberikan dukungannya pada Irak yang dipimpin pemimpin Sunni, Saddam Hussein.

Gesekan keduanya semakin jelas terlihat ketika Arab Saudi semakin berani dengan dukungan dari pemerintahan Donald Trump, sementara Israel, yang memandang Iran sebagai ancaman mematikan, dalam arti tertentu “mendukung” upaya Saudi untuk membendung Iran.

Tidak hanya itu, Israel dan Arab Saudi ajuga menjadi negara yang menentang perjanjian internasional tahun 2015 yang membatasi program nuklir Iran, dan bersikeras perjanjian tersebut tidak cukup untuk menghilangkan peluang Iran mendapatkan bom tersebut.

Tidak cukup sampai disitu, Arab Saudi juga sempat menuduh Iran memasok rudal balistik yang ditembakkan ke wilayah Saudi oleh gerakan pemberontak Houthi.

Iran juga dituduh mengerahkan kekuatannya di jalur perairan strategis di Teluk, yang menjadi jalur pengiriman minyak dari Arab Saudi.

2. Bahrain


Konflik antara Bahrain dengan Iran sebenarnya terjadi belum lama ini. Dimulai dari pihak berwenang Bahrain mengumumkan penangkapan lima anggota kelompok teroris yang terkait dengan setidaknya satu serangan bom di Bahrain di tahun 2015 lalu.

Mereka meyakini jika kelompok teroris itu menerima bantuan dan pelatihan dari Hizbullah Lebanon dan Garda Revolusi yang berbasis di Iran.

Dari peristiwa itu, akhirnya pada tanggal 4 Januari 2016, Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, dengan alasan "campur tangan Iran yang terang-terangan dan berbahaya" di Bahrain dan negara-negara Arab lainnya.

Bahrain melakukan pemutusan hubungan tersebut setelah Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

Menurut The New Arab, tidak mudah bagi Bahrain dan Iran untuk mengatasi masalah serius dalam hubungan bilateral mereka bahkan jika hubungan Riyadh dan Teheran mencair secara signifikan.

Dari sudut pandang Teheran, Bahrain bersalah karena membawa aktor-aktor eksternal yang bermusuhan (misalnya AS dan Israel) ke Teluk, dan secara langsung mengancam Iran.

Namun kini Iran dan Bahrain telah memulihkan hubungan diplomatik. Iran juga telah menjalin kembali hubungan diplomatik dengan Arab Saudi setelah dimediasi oleh China.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1185 seconds (0.1#10.140)