Militer India-Gerilyawan Kashmir Baku Tembak, Sembilan Tewas

Selasa, 19 Februari 2019 - 08:07 WIB
Militer India-Gerilyawan...
Militer India-Gerilyawan Kashmir Baku Tembak, Sembilan Tewas
A A A
SRINAGAR - Pasukan India terlibat pertemuan mematikan dengan gerilyawan Kashmir beberapa hari setelah serangan bom bunuh diri. Sedikitnya sembilan orang tewas dalam bentrokan tersebut yang besar kemungkinan akan meningkatkan ketegangan dengan negara tetangga Pakistan .

Baku tembak pecah di distrik Pulwama, sebelah selatan kota Srinagar. Para pejabat mengatakan empat tentara, seorang polisi, tiga gerilyawan dan seorang warga sipil tewas dalam bentrokan tersebut.

Pejabat militer dan polisi mengatakan seorang mayor tentara India termasuk di antara korban yang tewas, bersama dengan tiga gerilyawan dari kelompok Jaish-e-Mohammed (JeM) yang berbasis di Pakistan yang mengklaim serangan pekan lalu.

Enam tentara senior termasuk seorang brigadir dan seorang letnan kolonel terluka dalam baku tembak yang berlangsung selama berjam-jam itu.

"Seorang wakil inspektur jenderal polisi juga menderita luka-luka," kata pejabat itu seperti dilansir dari AFP, Selasa (19/2/2019).

Identitas militan tidak diungkapkan tetapi laporan media lokal mengatakan salah satu dari mereka yang tewas adalah Abdul Rashid Gazi, warga negara Pakistan yang perannya dalam serangan hari Kamis sedang diselidiki oleh para penyelidik.

Ratusan tentara menyerbu desa dan menembakkan tembakan peringatan ke lokasi yang diduga tempat persembunyian militan, melepaskan tembakan ke desa Pinglan, Minggu malam.

Gambar menunjukkan api dan asap mengepul dari salah satu rumah tempat tinggal di daerah tersebut.

Pasukan pemerintah telah melancarkan perburuan besar-besaran sejak sebuah van berisi bahan peledak menyerang konvoi yang mengangkut 2.500 petugas keamanan dekat Pinglan pada hari Kamis lalu.

Sebuah video di media sosial konon menunjukkan pesan pra-rekaman oleh pelaku bom bunuh diri Kashmir yang berusia 20 tahun memperingatkan akan adanya lebih banyak serangan.

India menuduh Pakistan menyembunyikan kelompok JeM, tuduhan yang dibantah oleh Islamabad.

Dengan meningkatnya ketegangan, Islamabad memanggil Dubesnya untuk New Delhi guna "konsultasi" sementara Perdana Menteri India Narendra Modi menyerukan aksi internasional yang lebih besar melawan "terorisme".

Baca Juga: Ketegangan Meningkat, Pakistan Panggil Pulang Dubes di India

"Serangan teroris kejam di Pulwana menunjukkan bahwa waktu untuk pembicaraan sudah berakhir," kata Modi setelah pertemuan dengan Presiden Argentina Mauricio Macri di New Delhi.

Pemerintah India menghadapi tekanan yang meningkat karena pemilu nasional yang akan datang.

New Delhi telah menarik hak istimewa perdagangan untuk Pakistan dan mengakhiri perlindungan polisi untuk empat pemimpin separatis Kashmir.

Baca Juga: Pasca Serangan Kashmir, India Tampar Pakistan dengan Sanksi

JeM adalah salah satu dari beberapa kelompok militan yang memerangi pasukan India di Kashmir, yang telah terpecah antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947. Keduanya mengklaim wilayah di Himalaya itu dan telah berperang dua kali di wilayah tersebut.

Kashmir adalah zona yang paling termiliterisasi di dunia dengan sekitar 500 ribu tentara India dikerahkan untuk melawan pemberontakan yang pecah pada tahun 1989.

Puluhan ribu orang, terutama warga sipil, tewas dalam konflik tersebut. Kekerasan telah melonjak sejak 2016 dengan hampir 600 tewas tahun lalu, korban tertinggi dalam satu dekade.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6233 seconds (0.1#10.140)