Kisah Heroik 11 Whistleblower Membongar Kotak Pandora Skandal Besar Dunia
loading...
A
A
A
7. Jeffrey Wigand
Jeffrey Wigand adalah seorang biokimiawan Amerika dan mantan wakil presiden riset dan pengembangan di Brown & Williamson, Louisville, Kentucky, yang bekerja pada pengembangan pengurangan dampak buruh pada rokok. Wigand dikenal secara whistleblower pada 4 Februari 1996, saat ia tampil pada program berita CBS 60 Minutes.
Ia mengatakan, bahwa Brown & Williamson telah secara intensional memanipulasi pencampuran tembakaunya dengan kimia-kimia seperti ammonia untuk meningkatkan efek nikotin pada asap rokok. Wigand mengklaim bahwa ia kemudian dicerca dan menerima berbagai ancaman kematian akibat tindakannya itu. Wigand menyebut ancaman-ancaman kematian tersebut dalam sebuah wawancara. (Baca juga: Akun Twitter Din Syamsuddin Dibajak, Fadli Zon: Rusak Demokrasi)
8. Mark Whitacre
Mark Whitacre adalah Presiden Divisi Produk Biologi dari industri pangan raksasa, Archers Daniel Midland asal AS. Lama menggeluti bidang tersebut, dia sadar ada yang salah dengan sistem penetapan harga zat tambahan pada makanan di perusahaannya.
Ia pun melaporkan hal ini kepada FBI. Bekerja sama dengan biro investigasi AS tersebut, dia mengekspos kejahatan dan praktik ilegal dalam perusahaannya dan menyebabkan Archers Daniel Midland merugi jutaan USD karena didenda.
Meski begitu, Whitacre belakangan tertangkap basah sibuk mencuri uang dari perusahaan yang dijatuhkan reputasinya. Akhirnya, dia juga ditangkap dan dijebloskan ke balik jeruji besi. (Baca juga: Film-film India yang Mengingatkan Kita pada Kebesaran Industri Film Bollywood)
9. Coleen Rowley
Sebelum tragedi 11 September di Amerika Serikat, seorang agen FBI bernama Coleen Rowley sudah mencium adanya aksi terorisme di pesawat dari Minneapolis oleh seorang bernama Zacarias Moussaoui. Namun saat hendak memeriksanya, Rowley tak mendapat izin dari atasan.
Seandainya izin tersebut dikeluarkan, tragedi yang menewaskan ribuan orang itu dapat terhindarkan. Pada Mei 2002, Rowley mengungkapkan hal ini ke publik.
Nama FBI sebagai intelijen terkemuka di dunia lantas tercoreng. Jabatannya menjadi taruhan dan dia diberhentikan secara tidak hormat. Namun jasanya mendapat penghargaan berupa anugerah Person of The Year dari majalah Time. (Baca juga: Pejuang Ebola Person of the Year 2014)
10. Vladimir Bukovsky
Vladimir Bukovsky adalah seorang aktivis dan penulis hak asasi manusia Inggris kelahiran Rusia. Dari akhir 1950-an hingga pertengahan 1970-an, dia adalah tokoh terkemuka dalam gerakan pembangkang Soviet, terkenal di dalam dan luar negeri.
Dia menghabiskan total dua belas tahun di penjara psikiatri-rumah sakit, kamp kerja paksa, dan penjara Uni Soviet. Pada 1971, ia berhasil menyelundupkan catatan rumah sakit ke negara barat sebagai bukti dari praktik asusila tersebut.
Jeffrey Wigand adalah seorang biokimiawan Amerika dan mantan wakil presiden riset dan pengembangan di Brown & Williamson, Louisville, Kentucky, yang bekerja pada pengembangan pengurangan dampak buruh pada rokok. Wigand dikenal secara whistleblower pada 4 Februari 1996, saat ia tampil pada program berita CBS 60 Minutes.
Ia mengatakan, bahwa Brown & Williamson telah secara intensional memanipulasi pencampuran tembakaunya dengan kimia-kimia seperti ammonia untuk meningkatkan efek nikotin pada asap rokok. Wigand mengklaim bahwa ia kemudian dicerca dan menerima berbagai ancaman kematian akibat tindakannya itu. Wigand menyebut ancaman-ancaman kematian tersebut dalam sebuah wawancara. (Baca juga: Akun Twitter Din Syamsuddin Dibajak, Fadli Zon: Rusak Demokrasi)
8. Mark Whitacre
Mark Whitacre adalah Presiden Divisi Produk Biologi dari industri pangan raksasa, Archers Daniel Midland asal AS. Lama menggeluti bidang tersebut, dia sadar ada yang salah dengan sistem penetapan harga zat tambahan pada makanan di perusahaannya.
Ia pun melaporkan hal ini kepada FBI. Bekerja sama dengan biro investigasi AS tersebut, dia mengekspos kejahatan dan praktik ilegal dalam perusahaannya dan menyebabkan Archers Daniel Midland merugi jutaan USD karena didenda.
Meski begitu, Whitacre belakangan tertangkap basah sibuk mencuri uang dari perusahaan yang dijatuhkan reputasinya. Akhirnya, dia juga ditangkap dan dijebloskan ke balik jeruji besi. (Baca juga: Film-film India yang Mengingatkan Kita pada Kebesaran Industri Film Bollywood)
9. Coleen Rowley
Sebelum tragedi 11 September di Amerika Serikat, seorang agen FBI bernama Coleen Rowley sudah mencium adanya aksi terorisme di pesawat dari Minneapolis oleh seorang bernama Zacarias Moussaoui. Namun saat hendak memeriksanya, Rowley tak mendapat izin dari atasan.
Seandainya izin tersebut dikeluarkan, tragedi yang menewaskan ribuan orang itu dapat terhindarkan. Pada Mei 2002, Rowley mengungkapkan hal ini ke publik.
Nama FBI sebagai intelijen terkemuka di dunia lantas tercoreng. Jabatannya menjadi taruhan dan dia diberhentikan secara tidak hormat. Namun jasanya mendapat penghargaan berupa anugerah Person of The Year dari majalah Time. (Baca juga: Pejuang Ebola Person of the Year 2014)
10. Vladimir Bukovsky
Vladimir Bukovsky adalah seorang aktivis dan penulis hak asasi manusia Inggris kelahiran Rusia. Dari akhir 1950-an hingga pertengahan 1970-an, dia adalah tokoh terkemuka dalam gerakan pembangkang Soviet, terkenal di dalam dan luar negeri.
Dia menghabiskan total dua belas tahun di penjara psikiatri-rumah sakit, kamp kerja paksa, dan penjara Uni Soviet. Pada 1971, ia berhasil menyelundupkan catatan rumah sakit ke negara barat sebagai bukti dari praktik asusila tersebut.