Yunani-Turki Bertempur di Dunia Maya

Selasa, 18 Agustus 2020 - 19:47 WIB
loading...
Yunani-Turki Bertempur...
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
ATHENA - Ketegangan antara Turki dan Yunani terkait Laut Mediterania Timur ternyatamerembetke dunia maya . Peretas Turki diduga telah meluncurkan kampanye perang dunia maya. Mereka menargetkan situs web wilayah Yunani Makedonia Timur dan Thrace pada Selasa (18/8/2020). Media Yunani telah melaporkan para peretas Turki mengunggah foto Oruc Reis, kapal Turki yang melakukan eksplorasi cadangan hidrokarbon di perairan yang diklaim oleh Yunani, di halaman depan situs.

Sebuah pesan yang menyertai foto tersebut: “Kami memiliki tentara yang mencintai kematian dan kesyahidan seperti Anda mencintai dunia. #BlueHomeland," bunyi laporan tersebut yang dikutip dari Sputnik.

'Blue Homeland' mengacu pada klaim maritim Turki atas wilayah kaya energi di Laut Mediterania timur.

Situs web tersebut kemudian down dan tetap tidakbisa diakses mulai pukul 1 siang waktu setempat.

Peretasan yang dilakukan oleh Turki yang dilaporkan di situs web pemerintah daerah menyusul serangan serupa oleh kelompok yang menamakan diri mereka "RootAyyildiz", bahasa Turki untuk 'RootStar & Crescent', di situs web Kementerian Tenaga Kerja Yunani.

Serangan itu juga menampilkan pesan yang terkait dengan Oruc Reis. "Setiap Serangan yang Anda Lakukan ke Oruc Reis Akan Mendapat Jawaban di Internet," pesan itu memperingatkan.

Peretas juga dilaporkan membobol situs Rumah Sakit Umum Pelatihan Militer ke-424, di mana foto Oruc Reis muncul sekali lagi.

Minggu lalu, AnonymousGreece mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap setidaknya dua situs web pemerintah Turki, meninggalkan pesan di salah satunya yang menuntut Turki: “Berhenti melanggar hukum kami dan hukum internasional dengan mengirim kapal, pesawat, kapal selam, dan drone secara ilegal” dan “berhenti menggunakan manusia sebagai senjata hibrida di perbatasan kami."

"Untuk setiap serangan baru, kami akan menyerang kembali ke target juga," pesan itu memperingatkan, dengan teks yang disertai dengan gambar tengkorak yang dicat dengan warna bendera Yunani dan gambar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang terlihat bergaya seperti Adolf Hitler dan teks "Erdogan Terrorist and Killer".

Ketegangan antara Yunani dan Turki meningkat secara dramatis bulan ini setelah Oruc Reis memulai kegiatan pengeborannya di Mediterania timur, selatan Antalya dan barat Siprus di wilayah laut yang diklaim oleh Yunani.

Ankara memulai pengeboran hanya beberapa hari setelah Yunani dan Mesir menandatangani perjanjian maritim yang menunjuk sebagian besar wilayah yang berpotensi kaya minyak dan gas di Mediterania timur sebagai bagian dari zona ekonomi eksklusif mereka sendiri pada 6 Agustus. Athena dan Kairo mencapai kesepakatan beberapa bulan setelah Ankara dan pemerintah Libya yang didukung Turki di Tripoli menandatangani perjanjian zona ekonomi eksklusif mereka sendiri yang kontroversial yang memotong Pulau Kreta dan pulau-pulau Yunani lainnya.

Kedua belah pihak sejak saat itu menolak perjanjian satu sama lain sebagai "tidak sah" dan "ilegal."

Pada hari Jumat, sekelompok anggota parlemen Amerika Serikat (AS) berkumpul untuk mendesak pemerintahan Trump dan Uni Eropa bersama-sama menjatuhkan sanksi terhadap sektor-sektor utama ekonomi Turki jika tidak menghentikan kegiatan pengeborannya.

Pada hari Minggu, Brussel mendesak Ankara untuk segera menghentikan kegiatan pengeboran dan terlibat sepenuhnya dengan itikad baik dalam dialog yang luas dengan Uni Eropa.(Baca: UE Desak Turki Hentikan Eksplorasi Minyak di Mediterania Timur )

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu memperingatkan bahwa Turki tidak akan pernah tunduk pada bandit di landas kontinen mereka, dan tidak mundur melawan bahasa sanksi dan ancaman.(Baca: Krisis Laut Mediterania Timur, Erdogan Sebut Yunani Bandit )

Lonjakan ketegangan politik juga telah menyebabkan meningkatnya ketegangan militer antara sekutu NATO. Pada hari Sabtu, media Yunani melaporkan bahwa kapal selam Turki telah meningkatkan operasi di lepas pantai Yunani di Laut Aegea, dengan militer Yunani mengerahkan sonar perang anti-kapal selam untuk memburu kapal selam tersebut.

Rabu lalu, sepasang fregat Yunani dan Turki dilaporkan 'bersentuhan' satu sama lain dalam sebuah insiden yang terjadi di dekat Oruc Reis, dengan kapal perang dari kedua kekuatan angkatan laut terus berpatroli di daerah tersebut. (Baca: Kapal Perang Turki dan Yunani ‘Tabrakan Mini’ di Laut Mediterania )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Alasan Presiden Erdogan...
5 Alasan Presiden Erdogan Sebut Masjid Al Aqsa sebagai Garis Merah bagi Turki
189 Aktivis Diadili...
189 Aktivis Diadili di Turki karena Menentang Erdogan
Turki Hancurkan Terowongan...
Turki Hancurkan Terowongan 121 Km di Suriah Utara sejak Januari
Israel dan Turki Kerap...
Israel dan Turki Kerap Bersitegang dalam Isu Gaza, tapi untuk Suriah, Mereka Mesra dan Kompak
Indonesia Ingin Gabung...
Indonesia Ingin Gabung Proyek KAAN, Jet Tempur Generasi Ke-5 Turki
Siapa Saja Negara NATO...
Siapa Saja Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina?
Netanyahu Melobi AS...
Netanyahu Melobi AS agar Tidak Jual Jet Tempur F-35 ke Turki
Kim Jong-un Perintahkan...
Kim Jong-un Perintahkan Angkatan Laut Korut Dipersenjatai Nuklir
Kebakaran Hutan Dahsyat...
Kebakaran Hutan Dahsyat Israel: Elite Politik Saling Menyalahkan, Penyebab Masih Misterius
Rekomendasi
Daftar Usia dan Akun...
Daftar Usia dan Akun Instagram Pemain Drama Korea Resident Playbook
Mobil Terbang EHang...
Mobil Terbang EHang 216 di PEVS 2025, Ini Detailnya
Baim Wong Sentil Paula...
Baim Wong Sentil Paula Verhoeven usai Dilaporkan soal KDRT ke Komnas Perempuan
Berita Terkini
Kebakaran Menggila di...
Kebakaran Menggila di Israel, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
8 jam yang lalu
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
8 jam yang lalu
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan...
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan Ketiga
9 jam yang lalu
507.000 Warga Palestina...
507.000 Warga Palestina Menganggur di Tepi Barat, Ribuan Orang Dibunuh Israel Saat Cari Nafkah
10 jam yang lalu
Perbandingan Kebakaran...
Perbandingan Kebakaran yang Melanda Israel dan California, Separah Apa?
10 jam yang lalu
Kebakaran Israel Berkobar...
Kebakaran Israel Berkobar Mendekati Yerusalem pada Hari Kedua, Zionis Darurat Nasional
11 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved