Pecah Rekor, Politisi Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Ketiga Kalinya
loading...
A
A
A
Dia berspesialisasi dalam hak asasi manusia, dan menghabiskan tiga tahun memimpin kelompok kampanye kebebasan sipil, Liberty.
Dia mewakili Louis Farrakhan, pemimpin gerakan Nation of Islam, dan Babar Ahmad, seorang kenalan masjid yang dipenjara di Amerika Serikat setelah mengaku memberikan dukungan kepada rezim Taliban di Afghanistan.
Khan bergabung dengan Partai Buruh pada usia 15 tahun ketika Perdana Menteri Konservatif Margaret Thatcher sedang berkuasa.
Dia menjadi anggota dewan lokal untuk Tooting di wilayah lokal Wandsworth yang didominasi politisi Partai Konservatif pada tahun 1994, dan menjadi anggota Parlemen pada tahun 2005.
Dia masih tinggal di daerah tersebut bersama istri—seorang pengacara—Saadiya dan dua putri remaja mereka.
Perdana Menteri Partai Buruh Gordon Brown mengangkatnya menjadi menteri masyarakat pada tahun 2008 dan dia kemudian menjabat sebagai menteri transportasi, menjadi menteri Muslim pertama yang menghadiri pertemuan Kabinet.
Di Parlemen, dia memilih mendukung pernikahan sesama jenis—yang membuatnya mendapat ancaman pembunuhan.
Sebagai wali kota, dia berjanji untuk fokus pada penyediaan perumahan yang terjangkau bagi warga London dan membekukan tarif transportasi, namun—seperti banyak orang yang berkuasa di seluruh dunia—agendanya terhambat oleh pandemi Covid-19.
Dia adalah wali kota ketiga London setelah Ken Livingstone dari Partai Buruh (2000-2008) dan Boris Johnson (2008-2016). Ada spekulasi luas bahwa dia pada akhirnya bisa mencoba mengikuti pendahulunya dan menjadi perdana menteri.
Dia mewakili Louis Farrakhan, pemimpin gerakan Nation of Islam, dan Babar Ahmad, seorang kenalan masjid yang dipenjara di Amerika Serikat setelah mengaku memberikan dukungan kepada rezim Taliban di Afghanistan.
Ambisi yang Lebih Tinggi?
Khan bergabung dengan Partai Buruh pada usia 15 tahun ketika Perdana Menteri Konservatif Margaret Thatcher sedang berkuasa.
Dia menjadi anggota dewan lokal untuk Tooting di wilayah lokal Wandsworth yang didominasi politisi Partai Konservatif pada tahun 1994, dan menjadi anggota Parlemen pada tahun 2005.
Dia masih tinggal di daerah tersebut bersama istri—seorang pengacara—Saadiya dan dua putri remaja mereka.
Perdana Menteri Partai Buruh Gordon Brown mengangkatnya menjadi menteri masyarakat pada tahun 2008 dan dia kemudian menjabat sebagai menteri transportasi, menjadi menteri Muslim pertama yang menghadiri pertemuan Kabinet.
Di Parlemen, dia memilih mendukung pernikahan sesama jenis—yang membuatnya mendapat ancaman pembunuhan.
Sebagai wali kota, dia berjanji untuk fokus pada penyediaan perumahan yang terjangkau bagi warga London dan membekukan tarif transportasi, namun—seperti banyak orang yang berkuasa di seluruh dunia—agendanya terhambat oleh pandemi Covid-19.
Dia adalah wali kota ketiga London setelah Ken Livingstone dari Partai Buruh (2000-2008) dan Boris Johnson (2008-2016). Ada spekulasi luas bahwa dia pada akhirnya bisa mencoba mengikuti pendahulunya dan menjadi perdana menteri.
(mas)