50 Warga Israel Bunuh Diri setelah Selamat dari Serangan Hamas di Festival Musik

Rabu, 17 April 2024 - 08:30 WIB
loading...
50 Warga Israel Bunuh Diri setelah Selamat dari Serangan Hamas di Festival Musik
Ribuan orang memprotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya serta menuntut pemilihan umum dini dan pertukaran sandera di Tel Aviv, Israel pada tanggal 23 Maret 2024. Foto/Saeed Qaq/Anadolu Agency
A A A
TEL AVIV - Sekitar 50 orang yang selamat dari serangan lintas batas Hamas di Nova Music Festival pada 7 Oktober diduga bunuh diri setelah serangan tersebut.

Kabar itu diungkap seorang yang selamat dari serangan tersebut pada hari Selasa (16/4/2024).

“Hanya sedikit orang yang tahu, tapi ada hampir 50 kasus bunuh diri di antara para penyintas Nova. Jumlah ini, yang sebenarnya terjadi dua bulan lalu, mungkin telah meningkat sejak saat itu,” papar Guy Ben Shimon pada hari Selasa di sidang Parlemen untuk Komisi Audit Negara mengenai perlakuan terhadap para penyintas 7 Oktober.

Dia menegaskan, banyak temannya yang lolos dari serangan tersebut tidak bisa pulih dari apa yang dialaminya.

“Banyak penyintas yang terpaksa dirawat di rumah sakit karena kondisi psikologisnya. Teman-teman saya tidak bangun dari tempat tidur, saya juga tidak,” ujar dia.

“Saya praktis tidak bisa berbuat apa-apa. Saya harus memelihara seekor anjing untuk membantu saya bertahan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan kita semua adalah kembali bekerja dan berfungsi secara normal, namun kita tidak dapat melakukannya tanpa bantuan yang memadai,” tambah Ben Shimon.

Sidang parlemen berfokus pada dugaan kegagalan negara terhadap para penyintas 7 Oktober, termasuk kesulitan birokrasi dalam mengenali gangguan stres pasca-trauma yang mereka alami, serta dalam menerima perawatan yang dibutuhkan.

“Mengapa saya harus terus-menerus membuktikan apa yang saya alami? Mengapa saya dipaksa untuk kembali ke detail dari apa yang saya alami agar mereka mempercayai saya?” ujar Naama Eitan, salah satu penyintas festival musik tersebut, bertanya dalam persidangan.

“Saya berpartisipasi dalam penelitian yang memantau denyut nadi saya dan parameter lainnya dan mengungkapkan betapa buruknya kesehatan saya. Saya tidur rata-rata dua jam semalam. Setiap pagi pada pukul tujuh, saya mengenang kembali saat-saat ketika saya bersembunyi di semak-semak bersama para teroris yang melewati saya. Saya tidak bisa lagi bergerak sendiri, saya harus selalu ditemani,” ujar dia.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Israel mengatakan mereka tidak memiliki informasi atau statistik apa pun mengenai dugaan 50 orang yang selamat yang melakukan bunuh diri.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1162 seconds (0.1#10.140)