Ukraina Mengalami Kekurangan Jumlah Tentara, tapi Kenapa Ngotot Melanjutkan Perang dengan Rusia?

Rabu, 03 April 2024 - 17:22 WIB
loading...
A A A
Desember lalu, Zelenskyy mengatakan militer Ukraina ingin memobilisasi hingga 500.000 tentara lagi. Namun dia mengatakan dia telah meminta para petinggi untuk menjelaskan rincian tentang “masalah yang sangat sensitif” sebelum memutuskan apakah akan mengabulkan keinginan mereka.

Mobilisasi besar-besaran seperti itu akan merugikan Ukraina sebesar $13,4 miliar, kata Zelenskyy pada saat itu. Aspek lain yang harus dipertimbangkan termasuk apakah pasukan yang saat ini berada di garis depan akan dirotasi atau diizinkan pulang, katanya.

Perlunya mobilisasi yang luas untuk menambah jumlah pasukan Ukraina dilaporkan merupakan salah satu bidang perselisihan antara Zelenskyy dan Jenderal Valerii Zaluzhnyi, panglima angkatan bersenjata Ukraina yang populer yang digantikan oleh presiden pada bulan Februari.

Statistik Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan militer Ukraina memiliki hampir 800.000 tentara pada bulan Oktober. Itu tidak termasuk Garda Nasional atau unit lainnya. Secara total, 1 juta warga Ukraina berseragam.

Sementara itu, angkatan udara Ukraina mengatakan pihaknya menembak jatuh empat drone yang diluncurkan Rusia semalam di provinsi-provinsi tengah.

Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun meninggal di rumah sakit akibat luka yang dideritanya selama serangan Rusia di daerah Kupiansk pada hari Selasa, menurut Gubernur wilayah Kharkiv Oleh Syniehubov. Ayahnya yang berusia 58 tahun tewas dalam serangan itu.

Zelenskyy mengatakan pada hari Rabu bahwa Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, “melihat penghinaan dan penderitaan setiap hari” akibat serangan udara Rusia yang tak henti-hentinya.

Serangan Rusia di seluruh negeri “menimbulkan malapetaka,” tulis Zelenskyy di X, dalam seruan kepada mitra Barat Ukraina untuk memasok lebih banyak sistem pertahanan udara.

Pada bulan Maret saja, pasukan Kremlin meluncurkan lebih dari 400 rudal dari berbagai jenis, 600 drone Shahed rancangan Iran, dan lebih dari 3.000 bom udara berpemandu terhadap Ukraina, katanya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1287 seconds (0.1#10.140)