6 Keunikan Garrick Club, Kelompok Elite yang Mengendalikan Politik dan Ekonomi Inggris
loading...
A
A
A
“Apa yang dikatakan masyarakat bahwa klub seperti itu bisa ada,” kata Kelly kepada Al Jazeera.
Wartawan BBC John Simpson, yang sebelumnya menyuarakan dukungan untuk mengizinkan perempuan bergabung dengan Garrick, melalui media sosial pada hari Kamis memperingatkan bahwa pengunduran diri dari klub “akan terus berlanjut jika keadaan tidak segera berubah”.
“Dua KC [Penasihat Raja] terkemuka, Michael Beloff dan Lord Pannick, mengatakan bahwa, secara hukum, perempuan sudah memenuhi syarat untuk bergabung dengan Garrick Club. Lebih dari separuh anggota sudah memilih perempuan untuk bisa bergabung,” tulisnya di media sosial.
Foto/garrickclub.co.uk
Mengisahkan lelucon Inggris kuno yang merangkum logika klub swasta dalam masyarakat, sejarawan Seth Thevoz menulis: “Setiap kali tiga orang Inggris berkumpul, dua di antara mereka akan membentuk sebuah klub, dengan tujuan untuk menghalangi orang ketiga.”
Thevoz, penulis Behind Closed Doors: The Secret Lives of London’s Private Members’ Clubs, juga mencatat bahaya keanggotaan klub yang mengarah pada “ruang gema” pemikiran dan opini.
“Persatuan orang-orang yang berpikiran sama membuat para anggota lebih mungkin setuju, atau setidaknya berbagi sudut pandang dasar, meskipun hal itu menimbulkan bahaya ‘ruang gaung’,” tulisnya.
Wartawan BBC John Simpson, yang sebelumnya menyuarakan dukungan untuk mengizinkan perempuan bergabung dengan Garrick, melalui media sosial pada hari Kamis memperingatkan bahwa pengunduran diri dari klub “akan terus berlanjut jika keadaan tidak segera berubah”.
“Dua KC [Penasihat Raja] terkemuka, Michael Beloff dan Lord Pannick, mengatakan bahwa, secara hukum, perempuan sudah memenuhi syarat untuk bergabung dengan Garrick Club. Lebih dari separuh anggota sudah memilih perempuan untuk bisa bergabung,” tulisnya di media sosial.
6. Selalu Menghalangi Orang Ketiga
Foto/garrickclub.co.uk
Mengisahkan lelucon Inggris kuno yang merangkum logika klub swasta dalam masyarakat, sejarawan Seth Thevoz menulis: “Setiap kali tiga orang Inggris berkumpul, dua di antara mereka akan membentuk sebuah klub, dengan tujuan untuk menghalangi orang ketiga.”
Thevoz, penulis Behind Closed Doors: The Secret Lives of London’s Private Members’ Clubs, juga mencatat bahaya keanggotaan klub yang mengarah pada “ruang gema” pemikiran dan opini.
“Persatuan orang-orang yang berpikiran sama membuat para anggota lebih mungkin setuju, atau setidaknya berbagi sudut pandang dasar, meskipun hal itu menimbulkan bahaya ‘ruang gaung’,” tulisnya.
(ahm)