Berubah Lagi, Saudi Bilang Tak Tahu Bagaimana Khashoggi Terbunuh

Senin, 22 Oktober 2018 - 07:23 WIB
Berubah Lagi, Saudi...
Berubah Lagi, Saudi Bilang Tak Tahu Bagaimana Khashoggi Terbunuh
A A A
RIYADH - Pemerintah Arab Saudi mengaku tidak tahu bagaimana jurnalis pengkritik kerajaan, Jamal Khashoggi , terbunuh dan tak tahu juga di mana mayatnya. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir.

Klaim Riyadh ini berubah lagi hanya sehari setelah pemerintah kerajaan tersebut mengklaim bahwa wartawan itu tewas dalam perkelahian di dalam konsulat mereka di Istanbul, Turki.

Jubeir juga sekali lagi menekankan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman tidak menyadari soal pembunuhan Khashoggi, yang dia sebut sebagai "kesalahan yang luar biasa".

"Ini adalah operasi yang merupakan operasi nakal," kata Jubeir dalam wawancaranya dengan Fox News, yang dilansir Senin (22/10/2018).

"Ini adalah operasi di mana individu berakhir melebihi otoritas dan tanggung jawab yang mereka miliki. Mereka membuat kesalahan ketika mereka membunuh Jamal Khashoggi di konsulat dan mereka berusaha menutupi itu," katanya lagi.

Jubeir menambahkan bahwa tidak satu pun dari mereka yang terlibat dalam kematian Khashoggi memiliki hubungan dekat dengan Putra Mahkota Mohammad bin Salman. "Tidak ada orang yang terkait erat dengannya," ujarnya.

Diplomat top Riyadh ini mencatat bahwa penyelidikan masih dalam tahap awal. Menurutnya, para pejabat Saudi saat ini tidak mengetahui penyebab pasti kematian Khashoggi atau di mana mayatnya berada.

"Ketika Anda memiliki situasi seperti ini, Anda ingin informasi yang Anda masukkan seakurat mungkin," paparnya.

Dia menegaskan bahwa negaranya sedang bekerja untuk menentukan apa yang sebenarnya terjadi dan di mana tubuh Khashoggi berada. Dia mengatakan penyelidikan Saudi awalnya didorong oleh laporan yang saling bertentangan mengenai apakah jurnalis tersebut sudah meninggalkan konsulat di Istanbul atau belum.

Jubeir mengatakan bahwa Riyadh ingin meminta pertanggungjawaban siapa pun atas kematian Khashoggi.

Klaim terbaru dari Jubeir ini seolah mengoreksi pernyataan pemerintah yang sebelumnya disampaikan pihak kejaksaan Saudi. Kalim dari kejaksaan sebelumnya mengatakan Khashoggi tewas setelah berkelahi dengan orang-orang yang ditemuinya di konsulat. Dalam penyelidikan awal, menurut kejaksaan, sebanyak 18 orang ditangkap.

Jurnalis kritis itu terakhir terlihat ketika dia memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober untuk mendapatkan dokumen perceraian dengan mantan istrinya sebagai syarat untuk menikah lagi dengan tunangannya asal Turki.

Sumber Turki dan laporan New York Times yang mendengar rekaman audio menyatakan, jurnalis itu dibunuh dan dimutilasi tim algojo Saudi dalam waktu 7 hingga 15 menit.

Menurut laporan New York Times, Dr Salah al-Tubaigy, seorang ahli autopsi yang belajar di Glasgow pada tahun 2004, merupakan salah satu tersangka dalam tim algojo yang dituduh menyiksa dan membunuh Khashoggi.

Tubaigy, lanjut laporan yang mengutip sumber dalam penyelidikan, dijuluki sebagai "Dr Death (Dokter Maut)". Ahli autopsi itulah yang disebut memutilasi hidup-hidup Khashoggi dalam tujuh menit pembunuhan. Sedangkan proses mutilasi rampung dalam 15 menit.

Bagian tubuh wartawan itu kemudian dibungkus oleh tim algojo. Mereka beraksi dengan mendengarkan musik. Musik itu dibutuhkan agar mereka tidak mendengar jeritan.

Sumber investigator Turki yang mendengarkan rekaman audio dari momen-momen terakhir wartawan tersebut, mengatakan butuh tujuh menit bagi Khashoggi untuk meninggal.

Tubaigy sendiri terdeteksi berada di bandara Ataturk Istanbul pada 2 Oktober 2018. Sumber tersebut mengatakan, jeritan keras terdengar, namun berhenti ketika wartawan itu diduga disuntik dengan zat yang tidak diketahui.

"Ketika saya melakukan pekerjaan ini, saya mendengarkan musik. Anda harus melakukan itu juga," bunyi suara yang diduga suara Tubaigy dalam rekaman yang dimiliki tim investigator Turki.
Erdogan Siap Beber
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Minggu bahwa Ankara akan mengungkapkan kebenaran penuh seputar kematian wartawan tersebut pada hari Selasa besok. Pernyataan Erdogan ini muncul setelah pemerintahnya menyatakan bahwa wartawan itu dibunuh oleh pasukan pembunuh Saudi.

Sementara itu, Inggris, Jerman, dan Prancis mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Minggu di mana mereka mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk klarifikasi apa yang terjadi terhadap Khashoggi. Mereka menambahkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh penyelidikan Saudi perlu didukung oleh fakta.

Sedangkan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steve Mnuchin mengatakan terlalu dini untuk membahas langkah-langkah penjatuhan sanksi terhadap Saudi."Sampai kita turun lebih lanjut dalam penyelidikan dan sampai ke dasar dari apa yang sebenarnya terjadi," katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1195 seconds (0.1#10.140)