Viral, Tersangka Teroris Moskow Diduga Disetrum Kelaminnya oleh Aparat Rusia
loading...
A
A
A
“Untuk efek terbaik, militan yang ditangkap harus disiram dengan air.”
Diduga penyiksaan terhadap para tersangka sengaja dibocorkan.
Metode yang disukai Wagner Group—yang dipimpin oleh mendiang kroni Putin; Yevgeny Prigozhin—untuk menyingkirkan “pengkhianat” adalah dengan menggunakan palu godam di kepala, yang videonya juga dirilis beberapa bulan lalu.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) gulagu.net—yang menyoroti penyiksaan yang meluas di penjara-penjara Rusia—mengatakan: “Selama lebih dari 10 tahun, kami secara konsisten mengungkap penyiksaan dan sifat sistemiknya di Rusia."
“Jelas bahwa sanksi atas penyiksaan ini, serta penyiksaan terhadap tahanan Ukraina, diberikan dari atas...," katanya.
“Sama halnya dengan Prigozhin yang menggunakan palu godam...sebagai eksekutor kehendak pembunuh dan diktator Vladimir Putin," lanjut kelompok HAM tersebut.
“Kalau semua bukti sudah dikumpulkan, kenapa FSB harus menyiksa warga Tajik?
“Agar mereka disalahkan dan menyuarakan versi [kekejaman] yang nyaman bagi Putin dan FSB?” tanya kelompok HAM itu.
Fariddun diduga terlihat mengintai Balai Kota Crocus pada 7 Maret ketika dia difoto di tempat tersebut.
Hal ini bertepatan dengan peringatan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Moskow tentang ancaman serangan di tempat ramai.
Diduga penyiksaan terhadap para tersangka sengaja dibocorkan.
Metode yang disukai Wagner Group—yang dipimpin oleh mendiang kroni Putin; Yevgeny Prigozhin—untuk menyingkirkan “pengkhianat” adalah dengan menggunakan palu godam di kepala, yang videonya juga dirilis beberapa bulan lalu.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) gulagu.net—yang menyoroti penyiksaan yang meluas di penjara-penjara Rusia—mengatakan: “Selama lebih dari 10 tahun, kami secara konsisten mengungkap penyiksaan dan sifat sistemiknya di Rusia."
“Jelas bahwa sanksi atas penyiksaan ini, serta penyiksaan terhadap tahanan Ukraina, diberikan dari atas...," katanya.
“Sama halnya dengan Prigozhin yang menggunakan palu godam...sebagai eksekutor kehendak pembunuh dan diktator Vladimir Putin," lanjut kelompok HAM tersebut.
“Kalau semua bukti sudah dikumpulkan, kenapa FSB harus menyiksa warga Tajik?
“Agar mereka disalahkan dan menyuarakan versi [kekejaman] yang nyaman bagi Putin dan FSB?” tanya kelompok HAM itu.
Fariddun diduga terlihat mengintai Balai Kota Crocus pada 7 Maret ketika dia difoto di tempat tersebut.
Hal ini bertepatan dengan peringatan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Moskow tentang ancaman serangan di tempat ramai.