Diancam Dirudal Rusia, Menhan Inggris Batal Sambangi Odesa Ukraina

Minggu, 17 Maret 2024 - 07:30 WIB
loading...
A A A
“Apa yang dia lakukan, dan mengapa negara Barat mengizinkan dia melakukan hal semacam itu?”

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan: “Dalam perjalanannya baru-baru ini ke Ukraina, Menteri Pertahanan tidak melakukan kunjungan yang direncanakan ke Odesa karena alasan keamanan."

“Inggris terus memberikan dukungan kuat untuk Ukraina dan kunjungan serta keterlibatan Menteri Pertahanan hanya menggarisbawahi pentingnya dukungan ini dalam menghadapi agresi Putin," ujarnya.

Ini adalah perjalanan kedua Shapp ke Ukraina sebagai Menteri Pertahanan dan yang ketiga sejak pecahnya perang pada Februari 2022 dan terjadi ketika Zelensky menghadapi berkurangnya antusiasme negara-negara Barat untuk mendukung Kyiv.

Negara-negara Eropa sedang berjuang untuk mendapatkan senjata dan amunisi yang cukup untuk dikirim ke Ukraina, dan bantuan Amerika Serikat senilai USD60 miliar terhenti karena perbedaan politik di Washington.

Partai Republik yang setia kepada Donald Trump telah menunda paket pendanaan di Kongres selama berbulan-bulan, dan hanya ada sedikit harapan bahwa Amerika Serikat akan memberikan pendanaan lebih lanjut untuk Ukraina jika mantan presiden tersebut terpilih kembali.

Di medan perang, pasukan Ukraina mundur dari kota strategis Avdiivka di wilayah timur bulan lalu, tempat mereka bertempur melawan serangan sengit Rusia selama empat bulan meski kalah jumlah dan persenjataan.

Shapps mengatakan dia berharap kunjungannya akan menjadi “seruan untuk membangunkan” untuk “mendorong, membujuk dan bahkan mempermalukan seluruh dunia untuk mengambil tindakan”.

Tokoh senior militer Inggris itu mengatakan sekutu Barat termasuk Inggris perlu meningkatkan skala investasi sebesar ratusan miliar pound untuk mengalahkan Putin yang telah meningkatkan belanja pertahanan Rusia hampir 70%.

Shapps minggu ini menyerukan agar belanja militer ditingkatkan menjadi 3% dari produk domestik bruto (PDB), yang merupakan ukuran besarnya perekonomian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0887 seconds (0.1#10.140)