Ribut dengan Perdana Menterinya, Menhan Negara NATO Ini Mundur

Minggu, 17 Maret 2024 - 07:01 WIB
loading...
A A A
“Presiden menekankan perlunya memastikan fungsi sistem pertahanan nasional dan kelangsungan serta kecepatan pekerjaan yang sedang berlangsung,” kata penasihat senior Nausėda bidang keamanan nasional, Kęstutis Budrys, kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.

Menurut Budrys, presiden akan bertemu dengan PM Šimonyte pada hari Senin dan keputusan yang diperlukan mengenai pergantian Menhan akan diambil minggu depan.

“Presiden, sebagai panglima angkatan bersenjata, mempunyai kepentingan untuk memastikan bahwa rantai komando dan kepemimpinan di bawahnya jelas, lurus dan fungsional,” kata penasihat tersebut.

“Menteri Pertahanan memainkan peran penting di masa damai dan merupakan kepentingan presiden agar semua keputusan diambil dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ujarnya.

Anušauskas sendiri berkomentar pada hari Sabtu bahwa dia telah menerima tawaran dari PM Šimonytė untuk bertukar jabatan dengan politisi lain, tetapi menolaknya.

Dia pun mengaku belum mendengar kritik apapun dari sang perdana menteri atas kinerjanya selama ini.

“Pada penghujung hari kerja kemarin, saya menerima tawaran dari perdana menteri untuk menyerahkan jabatan menteri pertahanan negara kepada politisi lain dan menggantikannya sebagai ketua komite di Seimas. Sejauh ini tidak ada celaan yang dilontarkan atas hal-hal yang tidak dilaksanakan dalam program pemerintah. Tawaran itu agak tidak terduga bagi saya dan saya menolaknya,” katanya kepada wartawan di Istana Kepresidenan.

Dia tidak mengatakan apakah dia telah ditawari untuk bertukar posisi dengan Laurynas Kasčiūnas, ketua Komite Keamanan dan Pertahanan Nasional.

Anušauskas mengatakan bahwa dia telah bertanya kepada perdana menteri apakah dia benar-benar mengharapkan dia untuk mengundurkan diri, tetapi dia menerima jawaban positif dan tawaran untuk melakukannya mulai minggu depan.

Dia mengatakan bahwa dia telah memutuskan untuk mengundurkan diri. “Menyadari bahwa dalam masa sulit ini, keputusan yang diambil dalam pekerjaan Kementerian Pertahanan Nasional di masa depan dan penguatan angkatan bersenjata dalam menghadapi ancaman yang terus berlanjut memerlukan dukungan politik dari perdana menteri," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1284 seconds (0.1#10.140)