Membedah Teori Lenyapnya MH370, dari Sabotase Pilot hingga Ditembak Jatuh AS
loading...
A
A
A
Dr Leivesley juga mengatakan tidak ada informasi yang membuatnya berasumsi bahwa pilot tersebut memiliki "kondisi psikologis apa pun yang menjadikan tindakan ini sebagai bunuh diri agresif".
Menurut teori lain, Amerika Serikat (AS) khawatir MH370 telah dibajak dan akan digunakan untuk menyerang pangkalan militer AS di Diego Garcia di Samudra Hindia.
Saat itu, AS—di bawah pemerintahan Barack Obama-–sedang menarik pasukan dari Afghanistan.
Jadi pemerintah AS dicurigai yang menembak jatuh pesawat tersebut, meskipun hal ini tidak menjelaskan penyimpangan aneh pada jalur penerbangan pesawat tersebut.
Dai Whittingham, mantan pilot Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) dan CEO UK Flight Safety Committee, mengatakan teori seperti itu "tidak memiliki kredibilitas sama sekali".
“Agar AS dapat menembak jatuh pesawat tersebut, mereka harus mempunyai alasan dan cara untuk melakukannya,” katanya kepada MailOnline.
"Tetapi tidak ada pesawat tempur yang berbasis di Diego Garcia selama operasi di Afghanistan, yang ada hanya pesawat pengebom jarak jauh yang ditarik dari lokasi pertempuran pada tahun 2006."
Teori serupa dikemukakan oleh jurnalis Prancis; Florence de Changy, yang mengatakan MH370 dijatuhkan oleh Angkatan Udara AS setelah upaya gagal mencegat pesawat dan menyita kiriman "peralatan elektronik" dalam perjalanan ke Beijing.
AS, tulisnya, tidak ingin China—di bawah kepemimpinan baru Xi Jinping pada saat itu—memiliki peralatan tersebut.
Jadi, kata de Changy, dua pesawat Peringatan Dini Lintas Udara (AWACS) AS mengapit MH370 dari atas dan bawah, sepenuhnya memblokir medan magnet dan semua komunikasi, menjadikannya tidak terlihat.
5. Teori MH370 Ditembak Jatuh AS
Menurut teori lain, Amerika Serikat (AS) khawatir MH370 telah dibajak dan akan digunakan untuk menyerang pangkalan militer AS di Diego Garcia di Samudra Hindia.
Saat itu, AS—di bawah pemerintahan Barack Obama-–sedang menarik pasukan dari Afghanistan.
Jadi pemerintah AS dicurigai yang menembak jatuh pesawat tersebut, meskipun hal ini tidak menjelaskan penyimpangan aneh pada jalur penerbangan pesawat tersebut.
Dai Whittingham, mantan pilot Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) dan CEO UK Flight Safety Committee, mengatakan teori seperti itu "tidak memiliki kredibilitas sama sekali".
“Agar AS dapat menembak jatuh pesawat tersebut, mereka harus mempunyai alasan dan cara untuk melakukannya,” katanya kepada MailOnline.
"Tetapi tidak ada pesawat tempur yang berbasis di Diego Garcia selama operasi di Afghanistan, yang ada hanya pesawat pengebom jarak jauh yang ditarik dari lokasi pertempuran pada tahun 2006."
Teori serupa dikemukakan oleh jurnalis Prancis; Florence de Changy, yang mengatakan MH370 dijatuhkan oleh Angkatan Udara AS setelah upaya gagal mencegat pesawat dan menyita kiriman "peralatan elektronik" dalam perjalanan ke Beijing.
AS, tulisnya, tidak ingin China—di bawah kepemimpinan baru Xi Jinping pada saat itu—memiliki peralatan tersebut.
Jadi, kata de Changy, dua pesawat Peringatan Dini Lintas Udara (AWACS) AS mengapit MH370 dari atas dan bawah, sepenuhnya memblokir medan magnet dan semua komunikasi, menjadikannya tidak terlihat.