Beli S-400 Rusia, AS Tidak Jamin India Lolos dari Sanksi

Kamis, 30 Agustus 2018 - 05:41 WIB
Beli S-400 Rusia, AS...
Beli S-400 Rusia, AS Tidak Jamin India Lolos dari Sanksi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak dapat menjamin tidak akan menjatuhkan sanksi kepada India. Negara Asia Selatan itu diketahui telah sepakat untuk membeli senjata utama dan sistem pertahanan dari Rusia.

AS telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Akibatnya, setiap negara yang berhubangan dengan Rusia dalam sektor pertahanan dan intelijennya dapat menghadapi sanksi sekunder AS. Namun, RUU pertahanan yang baru memberi presiden wewenang untuk memberikan keringanan jika ada kepentingan keamanan nasional.

Randall Schriver, pejabat top Asia Pentagon, mengatakan ada kesan AS akan sepenuhnya melindungi hubungan dengan India. Laporan media India menyatakan India akan terbebas dari sanksi.

“Saya akan mengatakan itu agak menyesatkan. Kami masih akan memiliki kekhawatiran yang sangat signifikan jika India mengejar platform dan sistem baru (dari Rusia),” kata Schriver seperti dikutip dari Reuters, Kamis (30/8/2018).

"Saya tidak bisa duduk di sini dan memberi tahu Anda bahwa mereka akan dibebaskan, bahwa kami akan menggunakan pengabaian itu, yang akan menjadi keputusan presiden jika ia dihadapkan pada platform dan kemampuan baru yang besar yang didapat India dari Rusia," ia menambahkan.

AS prihatin dengan rencana pembelian sistem rudal permukaan ke udara Rusia, S-400, kata Schriver. Rusia mengatakan mereka mengharapkan untuk menandatangani kesepakatan dengan India akhir tahun ini untuk penjualan.

Schriver mengatakan AS bersedia berbicara dengan India tentang kemungkinan alternatif.

Kedutaan India di Washington tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.

Pernyataan ini muncul jelang dialog tingkat tinggi antara Washington dan New Delhi.

Pejabat senior AS diperkirakan akan pergi ke India pekan depan untuk pembicaraan tingkat tinggi, yang disepakati oleh Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi tahun lalu.

Pertemuan itu awalnya direncanakan pada bulan April, tetapi terpaksa ditunda setelah Trump memecat Rex Tillerson sebagai Menteri Luar Negeri.

Washington menunda pertemuan untuk kedua kalinya pada bulan Juni.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0945 seconds (0.1#10.140)