Israel Bunuh 40 Orang Palestina di Gaza Tengah, Sesumbar Rencana Usai Perang
loading...
A
A
A
GAZA - Militer Israel membunuh 40 warga Palestina dalam serangan di Gaza tengah menjelang putaran baru perundingan internasional untuk menengahi gencatan senjata.
Seiring dengan itu, Tel Aviv menguraikan rencana untuk wilayah tersebut setelah perang berakhir.
“Pembantaian keji yang dilakukan pasukan Israel di Deir el-Balah di bagian tengah wilayah tersebut melukai lebih dari 100 orang,” ungkap kantor media pemerintah Gaza pada Kamis malam (22/2/2024).
Kantor itu menambahkan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. “Kami menganggap pemerintah Amerika dan komunitas internasional, selain Israel, bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang sedang berlangsung ini, dan kami menyerukan dunia bebas untuk segera mengakhiri perang pemusnahan yang dilancarkan tentara Israel terhadap warga sipil,” tegas pernyataan tersebut.
Dilaporkan dari Rafah di Gaza selatan, Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan rumah-rumah penduduk “diserang tanpa peringatan sebelumnya” dalam serangan tersebut.
Hamas mengatakan pada Jumat bahwa, “Serangan terhadap rumah-rumah menegaskan kepada komunitas internasional bahwa mereka (Israel) adalah entitas jahat yang tidak peduli dengan hukum dan nilai-nilai kemanusiaan.”
Lebih dari 29.000 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah dibunuh tentara Israel sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Namun juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat John Kirby mengatakan pada Kamis malam bahwa perundingan untuk gencatan senjata dan pertukaran tawanan di wilayah kantong dengan tahanan Palestina telah berjalan “konstruktif”.
Delegasi Hamas meninggalkan Kairo, Mesir, pada Jumat setelah tiga hari perundingan, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengirimkan perwakilannya.
Negosiasi yang dimediasi Mesir dan Qatar diperkirakan akan berlanjut pada Jumat malam di Paris, dengan Israel juga mengirimkan delegasi.
Seiring dengan itu, Tel Aviv menguraikan rencana untuk wilayah tersebut setelah perang berakhir.
“Pembantaian keji yang dilakukan pasukan Israel di Deir el-Balah di bagian tengah wilayah tersebut melukai lebih dari 100 orang,” ungkap kantor media pemerintah Gaza pada Kamis malam (22/2/2024).
Kantor itu menambahkan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. “Kami menganggap pemerintah Amerika dan komunitas internasional, selain Israel, bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang sedang berlangsung ini, dan kami menyerukan dunia bebas untuk segera mengakhiri perang pemusnahan yang dilancarkan tentara Israel terhadap warga sipil,” tegas pernyataan tersebut.
Dilaporkan dari Rafah di Gaza selatan, Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan rumah-rumah penduduk “diserang tanpa peringatan sebelumnya” dalam serangan tersebut.
Hamas mengatakan pada Jumat bahwa, “Serangan terhadap rumah-rumah menegaskan kepada komunitas internasional bahwa mereka (Israel) adalah entitas jahat yang tidak peduli dengan hukum dan nilai-nilai kemanusiaan.”
Lebih dari 29.000 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah dibunuh tentara Israel sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Namun juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat John Kirby mengatakan pada Kamis malam bahwa perundingan untuk gencatan senjata dan pertukaran tawanan di wilayah kantong dengan tahanan Palestina telah berjalan “konstruktif”.
Delegasi Hamas meninggalkan Kairo, Mesir, pada Jumat setelah tiga hari perundingan, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengirimkan perwakilannya.
Negosiasi yang dimediasi Mesir dan Qatar diperkirakan akan berlanjut pada Jumat malam di Paris, dengan Israel juga mengirimkan delegasi.