Dokumen Peretasan Bocor, China Dituding Intai Banyak Negara termasuk Indonesia

Jum'at, 23 Februari 2024 - 16:01 WIB
loading...
A A A
“Data menunjukkan sponsor I-Soon juga termasuk Kementerian Keamanan Negara dan militer China, Tentara Pembebasan Rakyat,” ungkap Hultquist.

Banyak Target, Banyak Negara


Salah satu rancangan kontrak yang bocor menunjukkan I-Soon memasarkan dukungan teknis “anti-teror” kepada polisi Xinjiang untuk melacak penduduk asli Uighur di Asia Tengah dan Asia Tenggara, mengklaim mereka memiliki akses ke data maskapai penerbangan, seluler, dan pemerintah yang diretas dari negara-negara seperti Mongolia, Malaysia , Afghanistan dan Thailand. Tidak jelas apakah kontak itu ditandatangani.

“Kami melihat banyak penargetan terhadap organisasi-organisasi yang terkait dengan etnis minoritas, Tibet, Uighur. Banyak dari penargetan entitas asing dapat dilihat dari sudut pandang prioritas keamanan dalam negeri pemerintah,” ungkap Dakota Cary, analis China di perusahaan keamanan siber SentinelOne.

Dia mengatakan dokumen-dokumen tersebut tampak sah karena sejalan dengan apa yang diharapkan dari peretasan kontraktor atas nama aparat keamanan China dengan prioritas politik dalam negeri.

Cary menemukan spreadsheet berisi daftar penyimpanan data yang dikumpulkan dari para korban dan menghitung 14 pemerintah sebagai target, termasuk Indonesia, India, dan Nigeria.

“Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan I-Soon sebagian besar mendukung Kementerian Keamanan Publik,” papar dia.

Cary juga terkejut dengan penargetan Kementerian Kesehatan Taiwan untuk menentukan jumlah kasus COVID-19 di negara tersebut pada awal tahun 2021 dan terkesan dengan rendahnya biaya yang dikeluarkan untuk beberapa peretasan tersebut.

“Dokumen tersebut menunjukkan I-Soon mengenakan biaya USD55.000 untuk meretas Kementerian Perekonomian Vietnam,” ujar dia.



Meskipun beberapa catatan obrolan merujuk ke NATO, tidak ada indikasi keberhasilan peretasan di negara NATO mana pun, berdasarkan tinjauan awal data yang dilakukan oleh AP.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1758 seconds (0.1#10.140)