Pria Korban Racun Novichok Telah Lewati Masa Kritis

Kamis, 12 Juli 2018 - 16:44 WIB
Pria Korban Racun Novichok Telah Lewati Masa Kritis
Pria Korban Racun Novichok Telah Lewati Masa Kritis
A A A
LONDON - Pria Inggris yang menjadi korban keracunan gas saraf Novichok telah melewati masa kritisnya. Ia juga dilaporkan telah berbicara 'sebentar' dengan polisi yang berusaha mencari sumber dari gas saraf buatan Soviet itu.

"Charlie Rowley (45) tidak lagi dalam kondisi kritis setelah membuat kemajuan lebih lanjut dalam semalam," kata Rumah Sakit Salisbury District seperti dikutip dari BBC, Kamis (12/7/2018).

Laporan itu muncul sehari setelah rumah sakit mengatakan dia sudah sadar kembali.Baca Juga: Kondisi Pria Korban Racun Novichok MembaikDirektur keperawatan Salisbury District Hospital, Lorna Wilkinson mengatakan kondisi Rowley sekarang serius, tetapi stabil.
"Staf kami akan terus bekerja keras untuk memberikan perawatan yang dibutuhkan Charlie," katanya.

"Charlie masih memiliki beberapa cara untuk pulih, tetapi kemajuan yang telah kita lihat sejauh ini memberi kita alasan untuk optimis," imbuhnya.

Dalam sebuah pernyataan, pihak kepolisian Inggris Scotland Yard mengatakan: "Petugas dari tim investigasi telah berbicara sebentar kepada Charlie dan akan mencari waktu untuk berbicara lebih lanjut dengannya dalam beberapa hari mendatang karena mereka terus mencoba dan mengetahui bagaimana dia dan Dawn terkontaminasi zat saraf."

"Setiap petugas kontak dengan Charlie akan melakukan konsultasi erat dengan rumah sakit dan dokternya," imbuh pernyataan itu.

Dawn Sturgess (44), pasangan Charlie Rowley yang juga terkena Novichok di Amesbury pada 30 Juni, meninggal pada hari Minggu lalu.

Baca: Wanita Inggris Terkena Racun Novichok Akhirnya Tewas
https://international.sindonews.com/read/1320034/41/wanita-inggris-terkena-racun-novichok-akhirnya-tewas-1531104984

Polisi saat ini sedang menyelidiki kemungkinan kaitan serangan ini dengan kasus mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan anaknya Yulia. Keduanya diracuni dengan zat yang sama di Salisbury berdekatan pada bulan Maret.

Pemerintah Inggris telah menyalahkan Rusia atas insiden itu, tetapi Rusia menyangkal keterlibatannya dalam serangan itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3501 seconds (0.1#10.140)