Joe Biden Sebut Kamala Harris Sebagai Pejuang Tanpa Rasa Takut

Kamis, 13 Agustus 2020 - 07:10 WIB
loading...
A A A
Harris memilih hengkang dari persaingan bakal kandidat presiden pada Desember 2019 lalu. Dia sempat berselisih dengan Biden dalam debat internal Partai Demokrat, terutama perihal hubungan kerja sama Biden dengan sejumlah mantan senator yang memilih segregasi ras.

Lantas bagaimana latar belakang Harris? Dia lahir di Oakland, California, dari dua orang tua berlatar imigran. Ibunya kelahiran India dan ayahnya kelahiran Jamaika. Harris berkuliah di Universitas Howard, salah satu kampus ternama yang didirikan komunitas kulit hitam. Harris merasa masa-masa kuliah adalah salah satu periode paling membentuk dirinya dalam kehidupan.

Dia pernah mengatakan selalu nyaman dengan identitasnya dan menggambarkan diri sebagai "seorang Amerika". Pada 2019, Harris menyatakan kepada harian Washington Post bahwa politisi seharusnya tidak dikotak-kotakkan berdasarkan warna kulit atau latar belakangnya. "Poin saya, saya adalah saya. Saya merasa baik dengan diri saya. Mungkin Anda perlu menerka-nerka, namun saya merasa baik dengannya," ucap Harris.

Setelah berkuliah selama empat tahun di Universitas Howard, Harris mendapat gelar sarjana hukum di Universitas California, Hastings, dan memulai karier di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda. Dia kemudian menjadi jaksa distrik untuk San Francisco pada 2003, sebelum terpilih sebagai perempuan pertama dan warga Afrika-Amerika pertama yang menjabat jaksa agung Negara Bagian California—negara bagian yang penduduknya paling banyak di AS.

Dalam dua masa jabatan sebagai jaksa agung Harris meraih reputasi sebagai salah satu bintang Partai Demokrat. Dia menggunakan momentum itu guna meraih jabatan senator junior yang mewakili California pada 2017. Saat itu Harris merupakan perempuan kulit hitam kedua yang terpilih.

Harris lantas mencoba untuk berkampanye sebagai bakal calon presiden dalam sebuah pawai di Oakland yang dihadiri 20.000 orang tahun lalu. Namun, Harris gagal menjelaskan secara gamblang kepada para pemilih mengapa dia harus dipilih. Jawabannya ketika ditanya soal kebijakan-kebijakan penting, seperti layanan kesehatan, juga tidak terlalu jelas. Dia juga dinilai tidak sanggup memanfaatkan keunggulannya sebagai jaksa saat berdebat menyerang Biden. (Baca juga: Postingan Menghujat Nabi Muhammad Picu Bentrokan di India, Tiga Tewas)

Pakar strategi Partai Demokrat, Karen Finney, menuturkan, langkah Biden menunjuk Harris yang merupakan perempuan kulit hitam itu menegaskan pentingnya kelompok ini sebagai tulang punggung Partai Demokrat. ”Biden ingin mewujudkan harapan perempuan kulit hitam menjadi pemimpin,’’ katanya.

Di sisi lain, dipilihnya Harris bukan hanya faktor representasi. Pasalnya, jika Biden memenangkan pemilu November lalu dia akan mengorientasikan Harris untuk berperan menangani berbagai isu, seperti pandemi virus corona, resesi yang memburuk sejak Great Depression, hingga rasisme sistematis dalam kebijakan.

Joe Biden Sebut Kamala Harris Sebagai Pejuang Tanpa Rasa Takut


“Sejarah menceritakan kepada kita bahwa presiden dan wakil presiden akan diuji dan dicoba dan saya bisa membayangkan periode waktu presiden dan wakil presiden yang akan diuji lebih daripada Januari 2021,” kata Michael Feldman, penasihat senior mantan wakil presiden Al Gore, dilansir The Atlantic.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1504 seconds (0.1#10.140)