Donald Trump Ancam Ambil Alih Terusan Panama, Ini Respons Presiden Panama
loading...
A
A
A
PANAMA CITY - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengambil alih kendali Terusan Panama dengan alasan kapal-kapal Amerika diperlakukan tidak adil di sana.
Presiden Panama Jose Raul Mulino merespons ancaman tersebut dengan menegaskan Terusan Panama akan selamanya menjadi milik Panama.
"Setiap meter persegi Terusan Panama dan wilayah sekitarnya adalah milik Panama dan akan terus menjadi milik Panama," kata Mulino dalam sebuah video yang diunggah di X, sebagaimana dikutip dari AFP, Senin (23/12/2024).
Komentar Mulino, meskipun tidak menyebut nama Trump, muncul sehari setelah presiden terpilih Amerika itu mengeluhkan masalah di terusan tersebut dalam posting di Truth Social.
"Angkatan Laut dan perdagangan kita telah diperlakukan dengan sangat tidak adil dan tidak bijaksana. Biaya yang dibebankan oleh Panama sungguh menggelikan," kata Trump.
Trump juga mengeluhkan pengaruh China yang semakin besar di sekitar terusan itu, sebuah tren yang mengkhawatirkan bagi kepentingan Amerika karena bisnis-bisnis AS bergantung pada terusan itu untuk memindahkan barang-barang antara Samudra Atlantik dan Pasifik.
“Itu semata-mata untuk dikelola Panama, bukan China, atau siapa pun,” kata Trump.
“Kami tidak akan dan tidak akan pernah membiarkannya jatuh ke tangan yang salah!” katanya lagi.
Terusan Panama, yang diselesaikan oleh Amerika Serikat pada tahun 1914, dikembalikan ke negara Amerika Tengah tersebut berdasarkan kesepakatan tahun 1977 yang ditandatangani oleh presiden AS dari Partai Demokrat; Jimmy Carter.
Presiden Panama Jose Raul Mulino merespons ancaman tersebut dengan menegaskan Terusan Panama akan selamanya menjadi milik Panama.
"Setiap meter persegi Terusan Panama dan wilayah sekitarnya adalah milik Panama dan akan terus menjadi milik Panama," kata Mulino dalam sebuah video yang diunggah di X, sebagaimana dikutip dari AFP, Senin (23/12/2024).
Komentar Mulino, meskipun tidak menyebut nama Trump, muncul sehari setelah presiden terpilih Amerika itu mengeluhkan masalah di terusan tersebut dalam posting di Truth Social.
"Angkatan Laut dan perdagangan kita telah diperlakukan dengan sangat tidak adil dan tidak bijaksana. Biaya yang dibebankan oleh Panama sungguh menggelikan," kata Trump.
Trump juga mengeluhkan pengaruh China yang semakin besar di sekitar terusan itu, sebuah tren yang mengkhawatirkan bagi kepentingan Amerika karena bisnis-bisnis AS bergantung pada terusan itu untuk memindahkan barang-barang antara Samudra Atlantik dan Pasifik.
“Itu semata-mata untuk dikelola Panama, bukan China, atau siapa pun,” kata Trump.
“Kami tidak akan dan tidak akan pernah membiarkannya jatuh ke tangan yang salah!” katanya lagi.
Terusan Panama, yang diselesaikan oleh Amerika Serikat pada tahun 1914, dikembalikan ke negara Amerika Tengah tersebut berdasarkan kesepakatan tahun 1977 yang ditandatangani oleh presiden AS dari Partai Demokrat; Jimmy Carter.