Horor, Penumpang Ini Meninggal di Penerbangan setelah Darah Mengucur dari Mulut dan Hidung

Minggu, 11 Februari 2024 - 10:01 WIB
loading...
Horor, Penumpang Ini Meninggal di Penerbangan setelah Darah Mengucur dari Mulut dan Hidung
Seorang penumpang pria meninggal di dalam penerbangan Lufthansa dari Thailand ke Jerman setelah berliter-liter darah mengucur dan mulut dan hidungnya. Foto/via New York Post
A A A
BANGKOK - Sebuah insiden mengerikan terjadi di dalam penerbangan Lufthansa dari Thailand ke Jerman. Seorang penumpang pria meninggal setelah berliter-liter darah mengucur dan mulut dan hidungnya.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis lalu. Para penumpang lainnya beteriak ketakutan melihat kondisi korban.

Korban, seorang pria Jerman berusia 63 tahun yang tidak disebutkan namanya, terlihat menaiki penerbangan Lufthansa Airbus A380 di Bangkok sesaat sebelum tengah malam.

"Dia tampak sakit, dengan keringat dingin dan bernafas terlalu cepat,” kata salah seorang penumpang, Karin Missfelder, kepada media Swiss-Jerman, Blick.



Pada awalnya, kata Missfelder, istri korban mengaku mereka harus buru-buru mengejar penerbangan—itulah sebabnya korban merasa tidak enak badan.

Namun setelah mengamati korban beberapa saat, Missfelder—yang merupakan spesialis keperawatan di University Hospital di Zurich—memberi tahu pramugari bahwa pria tersebut perlu diperiksa oleh dokter.

Seorangdoktermuda Polandia menjawab panggilan tersebut, namun dia dilaporkan hanya bertanya kepada korban bagaimana perasaannya, merasakan denyut nadinya dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

“Mereka memberinya sedikit teh kamomil, tapi dia sudah memuntahkan darah ke dalam tas yang diberikan istrinya,” kata suami Missfelder, Martin.

Sesaat kemudian, darah mulai mengucur dari mulut dan hidung korban.

“Itu benar-benar mengerikan, semua orang berteriak,” kata Martin.

Martin mengatakan korban tersebut kehilangan berliter-liter darah, sebagian berceceran di dinding pesawat.

Sekitar setengah jam kemudian, pramugari mencoba melakukan CPR—meskipun perawat mengatakan bahwa dia tahu upaya tersebut tidak ada harapan.

"Ketika dia akhirnya terdiam dan kapten mengumumkan kematian pria tersebut, di pesawat sangat sunyi,” katanya.

Staf penerbangan kemudian membawa jenazah pria tersebut ke dapur pesawat, saat pesawat berbalik dan menuju kembali ke Thailand.

“Meskipun tindakan pertolongan pertama segera dan komprehensif telah diambil oleh awak pesawat dan seorang dokter di pesawat, penumpang tersebut meninggal dalam penerbangan,” juru bicara Lufthansa mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari New York Post, Minggu (11/2/2024).

“Pikiran kami tertuju pada keluarga penumpang yang meninggal. Kami juga menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada penumpang penerbangan ini,” kata juru bicara tersebut.

Data penerbangan menunjukkan pesawat itu meninggalkan Bangkok pada pukul 23.50 hari Kamis dan mendarat kembali di Thailand pada hari Jumat pukul 08.28 pagi.

Di sana, para penumpang mengaku harus menunggu dua jam tanpa bimbingan apa pun dari Lufthansa sebelum akhirnya dipesan untuk penerbangan lain ke Jerman, dengan singgah di Hong Kong.

Namun bagi Missfelder, bagian terburuknya adalah istri pria tersebut kini harus melewati bea cukai sendirian.

Dia mengaku menyesal karena tidak berusaha membantu.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1086 seconds (0.1#10.140)